Yayasan lembaga Konsumen: PLN Jangan Salahkan Pandemi

- Jumat, 12 Juni 2020 | 10:55 WIB
Foto ilustrasi
Foto ilustrasi

BANJARMASIN - Pelanggan menjerit lantaran tagihan listriknya melambung tinggi. Alasan PLN, karena selama pandemi, metode pencatatan meter dari rumah ke rumah ditiadakan. Perhitungan digantikan angka pemakaian rata-rata tiga bulan terakhir.

"PLN jangan menyalahkan pandemi," kata Ketua YLK (Yayasan Lembaga Konsumen) Kalsel, Murjani, kemarin (11/6).

Menurutnya, dalih demi memutus penularan virus corona, tak semestinya mengorbankan aspek pelayanan. Bahkan, baginya alasan PLN terdengar tak masuk akal. Kebenarannya perlu diuji.

Dia ingat, selama PSBB kemarin, hanya penjagaan di perbatasan kota dan kabupaten yang diperketat. Sementara petugas pencatat PLN tetap boleh memasuki kompleks, kampung atau desa.

Ditekankanya, perhitungan tagihan dengan angka rata-rata ini amat merugikan pelanggan. "PLN jangan malah menyalahkan pelanggan. Akui saja bahwa ini kelalaian," tambahnya.

Pandemi telah menghantam perekonomian. Banyak yang bisnisnya lesu, banyak karyawan yang dirumahkan. Menurutnya, bukannya membantu meringankan beban masyarakat, PLN malah memperberat.

YLK pun kebanjiran aduan pelanggan PLN. Murjani berharap, ada penjelasan yang lebih baik. Dia khawatir, jika tidak transparan, citra PLN kian negatif.

"Sudah menjadi kewajiban PLN untuk melayani pelanggan," tegas pengajar di STIKES Cahaya Bangsa tersebut. (gmp/fud/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Diduga Hendak Tawuran, 18 Remaja Diamankan

Minggu, 17 Maret 2024 | 18:55 WIB

DPRD Kota Banjarmasin Usulkan 732 Pokir

Jumat, 15 Maret 2024 | 14:35 WIB

Sudah Diimbau, Remaja di Tapin Tetap Balapan Liar

Kamis, 14 Maret 2024 | 14:35 WIB
X