Majelis Taklim Harap Bersabar

- Jumat, 12 Juni 2020 | 11:02 WIB
MAJELIS ILMU: Banjarmasin tak hanya terkenal memiliki banyak masjid, tapi juga marak dengan pengajian. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
MAJELIS ILMU: Banjarmasin tak hanya terkenal memiliki banyak masjid, tapi juga marak dengan pengajian. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Beberapa masjid sudah dibuka, tapi pemko belum mengizinkan para ustad untuk menggelar kembali majelis taklim.

"Kami meminta sabar dulu untuk pengajiannya," kata Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina di Balai Kota, kemarin (11/6).

Pembukaan tempat publik akan dijalani secara bertahap dan perlahan. Jika jemaah sudah terbiasa dengan protokol kesehatan di tempat ibadah, baru ia mengizinkan.

Ibnu mengaku kerap menerima pesan WhatsApp dari sejumlah tokoh agama. Yang bertanya-tanya kapan kiranya majelis taklim bisa dibuka kembali.

"Jangan sampai masih ada jemaah yang belum terbiasa. Jadi kalau sudah terbiasa dengan protokol kesehatan di masjid, insyaallah di pengajian pun tetap akan seperti itu," tambahnya.

Jika mengacu kepada tatanan normal yang baru, malah semestinya pembukaan kembali tempat ibadah atau kegiatan keagaaman itu berada di fase ketiga. Yakni di atas tanggal 15 Juni.

Namun, Ibnu menyadari, masyarakat Banjarmasin sudah rindu berat dengan kegiatan keagamaan. Maka dicoba dengan membuka tempat ibadah percontohan terlebih dahulu.

Dia berharap banyak, segala penerapan protokol kesehatan dapat ditaati jemaah. Mengingat ini juga demi kemaslahatan umat.

"Kemudian, saya juga mengimbau bagi mereka yang sakit, demam, batuk, salatnya di rumah saja dulu. Jangan ke masjid atau musala. Khawatir nanti menyebarkan penyakit kepada orang lain," pesannya.

Sementara itu, dari sektor pariwisata, pemko juga belum bisa memastikan kapan bakal kembali bisa dibuka. Contoh, seperti wisata Pasar Terapung dan susur sungai di Siring Pierre Tendean.

Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjarmasin, Joko Pitoyo mengatakan masih menunggu instruksi pusat. Diakuinya, pagebluk menghantam sektor pariwisata dengan keras.

Joko memberi contoh sektor perhotelan. Ketika pariwisata terhenti, maka perhotelan kemudian biro perjalanan pun juga terkena imbasnya.

"Sambil menunggu bagaimana protokolnya nanti, perlahan-lahan merevitalisasi lagi pariwisata di Banjarmasin. Tanpa persiapan, sektor ini bakal semakin terpuruk," tuturnya.

Lebih lanjut, ketika parisiwisata hendak dibuka, tentu sebelumnya ada sejumlah ketentuan. Termasuk protokol seperti apa yang nantinya diterapkan.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X