BANJARBARU - Salah satu pesawat milik maskapai Garuda Indonesia mengalami insiden di Bandara Syamsudin Noor, Banjarbaru pada Kamis (11/6) sore.
Insiden ini sendiri semula dikira masyarakat sebagai fenomena pesawat tergelincir saat landing (mendarat). Namun dari klaim pihak Angkasa Pura 1 Syamsudin Noor, pesawat bukan tergelincir seperti informasi yang beredar.
Communication and Legal Section Head PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Syamsuddin Noor, Aditya Putra Patria mengatakan insiden dikarenakan ada kendala teknis pada pesawat. "Pesawat mengalami kendala teknis sehingga tidak bisa melanjutkan ke apron (pelataran pesawat)," kata Adit.
Dari data pihaknya, insiden ini terjadi pukul 15.08 Wita. Upaya penanganan pun segera dilakukan dari pukul 16.00 - 16.20 Wita. Termasuk mengevakuasi 35 penumpang pesawat.
Tak berselang lama, pada pukul 17.45 WITA, pesawat berhasil ditarik dari runway. Sehingga landasan pacu sudah dapat digunakan kembali dan dibuka pada pukul 18.00 WITA.
Ihwal kendala teknis dan penyebab yang dialami pesawat ini, Aditya belum bisa menyimpulkan. Mengingat perlu ada penyilidikan lebih lanjut. Meskipun pihak Angkasa Pura 1 sebelumnya telah menyatakan ada insiden pecah ban. "Untuk apa penyebabnya kita masih menunggu hasil investigasi lebih lanjut," jawabnya.
Pihak Angkasa Pura memastikan bahwa tidak ada korban luka maupun jiwa dalam insiden tersebut. Meskipun dijelaskan ada beberapa penerbangan yang terdampak karena landasan pacu sempat ditutup.
Insiden ini mengakibatkan keterlambatan pada dua jadwal penerbangan yaitu penerbangan Citilink dengan rute Banjarmasin-Surabaya dan Lion Air rute Semarang-Banjarmasin.
"Alhamdulillah tidak ada korban luka dan jiwa, semua penumpang termasuk kru pesawar dalam keadaab selamat," ucapnya yang mengatakan ada tiga penerbangan yang terdampak, tapi sekitar pukul 18.00 Wita bandara sudah dibuka kembali.
Sebagai informasi, pesawat jenis Boeing B738 berangkat dari Jakarta dan mendarat di Banjarmasin. otal pesawat ini mengangkut 35 penumpang di dalamnya. Kode pesawat ini sendiri berkode GA532 kedatangan dari Jakarta.
Terkait adanya dugaan bahwa areal lintasan bandara yang licin pasca diguyur hujan deras, Aditya menjelaskan bahwa pada dasarnya kondisi ini tidak begitu memengaruhi. "Memang kondisi bandara saat itu hujan, tetapi ini tidak berpenharuh, soalnya kendala teknis yang memang pesawat tidak bisa bermanuver kembali ke apron," tuntasnya. (rvn/ran/ema)
