Tempat Wisata Belum Boleh Buka, Pemprov Masih Utamakan Keselamatan Jiwa

- Jumat, 12 Juni 2020 | 11:16 WIB
MASIH DITUTUP: Lanskap Danau Seran, salah satu tempat wisata di Kota Banjarbaru. Tempat-tempat wisata di kota ini belum diperbolehkan beroperasi meski PSBB sudah dicabut. | Foto: Muhammad Rifani/Radar Banjarmasin
MASIH DITUTUP: Lanskap Danau Seran, salah satu tempat wisata di Kota Banjarbaru. Tempat-tempat wisata di kota ini belum diperbolehkan beroperasi meski PSBB sudah dicabut. | Foto: Muhammad Rifani/Radar Banjarmasin

BANJARMASIN – Sejak pandemi Covid-19 mewabah di Kalsel, Dinas Kehutanan Kalsel menutup destinasi wisata di bawah kewenangan mereka. Salah satunya objek wisata Tahura Sultan Adam.

Lalu kapan destinasi wisata unggulan di Banua tersebut dibuka kembali? Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq menegaskan, pihaknya tak akan membuka sebelum pandemi ini selesai di Kalsel.

Dia tak ingin pembukaan kembali malah akan menambah penyebaran kasus Covid-19 di Kalsel. Apalagi sebutnya, di Tahura Sultan Adam ada berbagai binatang dan hewan peliharaan yang rawan tertular dan menularkan. “Tak akan saya buka dulu sampai kasus Covid-19 di Kalsel benar-benar reda dan aman. Saya tak ingin mengambil resiko,” tegas Hanif kemarin.

Hanif menjanjikan, Tahura Sultan Adam tetap akan dibuka kembali. Namun dengan catatan, penularan Covid-19 sudah terkendali dan rendah. “Kalau dibuka saat ini, namanya mencari penyakit. Kita kunci dulu sampai Covid-19 bisa dikendalikan,” ujar pria yang menjabat pula sebagai Wakil Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Kalsel itu.

Dinas Pariwisata Kalsel mencatat, jumlah kunjungan wisata ke Kalsel dari bulan Januari hingga April mencapai 6.094.763 orang. Dari jumlah tersebut, masih didominasi wisatawan domestik. Jumlahnya sebanyak 6.093.411 orang. Sedangkan, wisatawatan mancanegara hanya sebanyak 1.352 orang.

Dari 13 kabupaten dan kota se Kalsel, Kabupaten Banjar yang paling banyak didatangi. Jumlah pengunjungnya mencapai 5.160.276 orang disusul Kabupaten Tapin sebanyak 395.648 orang dan Kotabaru sebanyak 167.322 orang. Kabupaten Banjar sendiri sejak lama menjadi destinasi wisata reiligius dan ziarah tahunan seperti haul para ulama.

Kota Banjarmasin yang memiliki destinasi wisata sungai masih kalah dengan tiga daerah tersebut. Jumlah kunjugan wisata ke Ibu Kota Kalsel itu hanya 114.677 orang.

Alih-alih berharap mengejar target kunjungan wisata, Kalsel berusaha menutup destinasi wisata. Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor pada 24 Maret lalu mengeluarkan surat edaran kepada bupati dan wali kota se Kalsel tentang Penutupan Objek Wisata di Kalimantan Selatan Dalam Upaya Penegahan Penyebaran Covid-19 di Provinsi Kalimantan Selatan.

Tak hanya kepada bupati dan wali kota, imbauan juga ditujukan kepada pelaku usaha pariwisata, agar menunda pelaksanaan kegiatan yang menimbulkan kerumunan massa.

Sampai saat ini, aturan tersebut masih berlaku. Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Kalsel, Ida Saptika Dewi mengatakan meski pemerintah pusat memutuskan penerapan new normal, Kalsel masih belum siap. "Penularan masih tinggi. Jadi belum dibuka dulu objek wisata,” kata Ida kemarin.

Meski demikian, pihaknya sudah memiliki program untuk menerapkan new normal di sektor wisata jika Kalsel sudah siap dan ada instruksinya. “Tentu akan disosialisasikan dulu dengan kabupaten dan kota termasuk pelaku usaha,” tambahnya.

Dia menyampaikan, untuk mengejar target kunjungan wisata di tengah pandemi sekarang, cukup susah. Namun ada sedikit optimistik karena masyarakat sudah ingin berwisata setelah sekian bulan adanya pembatasan. (mof/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X