Mau Jumatan, Jemaah Dihalau Keluar; Sabilal Muhtadin Belum Kantongi Izin Gugus Tugas Kalsel

- Sabtu, 13 Juni 2020 | 11:56 WIB
DIJAGA KETAT: Penjagaan di Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Banjarmasin, kemarin. Badan pengelola masjid belum membuka masjid untuk Salat Jumat. | FOTO: M OSCAR FRABY/RADAR BANJARMASIN
DIJAGA KETAT: Penjagaan di Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Banjarmasin, kemarin. Badan pengelola masjid belum membuka masjid untuk Salat Jumat. | FOTO: M OSCAR FRABY/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Wajah Halidi tampak kecewa. Dia tertahan oleh petugas dan diminta untuk menunggu di luar pagar Masjid Raya Sabilal Muhtadin sampai waktu salat Zuhur tiba.

Warga Seberang Masjid Banjarmasin itu, sudah berniat melaksanakan salat Jumat berjamaah di masjid terbesar di Banjarmasin ini. “Tadi mau masuk, tapi di depan pagar sudah dijaga. Katanya untuk sementara belum dilaksanakan salat Jumat berjamaah,” tuturnya.

Pengumuman tak digelarnya salat Jumat sudah dipasang pihak pengelola di bagian depan pagar. Untuk menghalau jemaah beberapa petugas keamanan disiagakan di depan gerbang. Yang tak berkepentingan tak diizinkan masuk.

Pintu pagar masjid hanya dibuka jika sudah hampir waktunya salat Zuhur tiba. “Mau gimana lagi. Saya jalan dulu, siapa tahu ada masjid lain yang menggelar salat Jumat,” tukas Halidi sambil berlalu.

Tak hanya Halidi, jemaah lain pun banyak kecele. Banyak yang mengira Masjid Raya Sabilal Muhtadin sudah menggelar salat Jumat. Seperti Yusmi Hadi, setir mobilnya langsung berputar setelah diberi penjelasan petugas bahwa tak digelar salat Jumat. “Saya kira sudah boleh,” kata Yusmi.

Sementara, salah seorang petugas yang berjaga di pintu masuk mengatakan dia hanya diperintah untuk berjaga sebelum salat Zuhur tiba. Meski dilakukan penjagaan, namun sebutnya tak melarang orang masuk ke masjid di salat Zuhur. “Begitu mau tiba salat Zuhur tetap kami buka,” ujarnya.

Sekretaris Badan Pengelola Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin, Samsul Rani mengatakan, salat Jumat belum bisa digelar karena pihaknya tak ingin terjadi penularan kasus semakin tinggi di tengah upaya gencar dari Gugus Tugas Covid-19 Kalsel. “Kami ingin sama-sama menekan penularan yang saat ini masih tinggi,” kata Samsul kemarin.

Sedianya, pihak Masjid Raya Sabilal Muhtadin sebutnya sudah menyiapkan protokol kesehatan jika digelarnya salat Jumat. Seperti, menyiapkan alat pengukur suhu tubuh, pembatasan saf hingga menyiapkan pembersih tangan. "Namun, karena saat ini kondisinya tak memungkinkan, untuk sementara kami tiadakan dulu salat Jumat,” terangnya.

Meski sudah melengkapi protokol kesehatan yang ditekankan oleh Menteri Agama, pihak pengelola harus mengantongi juga rekomendasi dengan Gugus Tugas Covid-19 Kalsel.

Dalam surat edaran yang ditandatangani oleh Wakil Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kalsel, Abdul Haris pada 8 Juni tadi, disampaikan Banjarmasin termasuk daerah persebaran tinggi, sehingga disimpulkan wilayah Kota Banjarmasin dan kawasan seputar Masjid Raya Sabilal Muhtadin belum aman dari Covid-19.

Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin sendiri, sebagai simbol rumah ibadah bagi umat Islam dan diharapkan menjadi masjid percontohan bebas Covid-19 di Kalsel. Sehubungan dengan hal tersebut, Gugus Tugas Covid-19 Kalsel menyarankan tidak dibuka dulu sebelum kasus di Banjarmasin melandai. “Kami belum rekomendasikan, kasus di Banjarmasin terus meningkat,” ujar Wakil Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Kalsel, Hanif Faisol Nuropiq. (mof/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X