Budidaya Sayuran Daun Bawang di Guntung Payung

- Sabtu, 13 Juni 2020 | 13:42 WIB
Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Banjarbaru budidaya sayuran daun bawang di lahan Praktik Guntung Payung, Jum'at (12/6)
Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Banjarbaru budidaya sayuran daun bawang di lahan Praktik Guntung Payung, Jum'at (12/6)

BANJARBARU - Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Banjarbaru budidaya sayuran daun bawang di lahan Praktik Guntung Payung, Jum'at (12/6)

Soetarno, penanggung jawab lahan praktik guntung payung mengungkapkan penanaman sayuran daun bawang ini diprakarsai oleh Kepala Sekolah dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha SMK PP Negeri Banjarbaru dalam Pelaksanaannya di bantu dua orang tenaga lapangan lahan praktik H.idak, tenaga lapangan Guntung Payung melakukan penanaman Daun Bawang. Selain itu pemilihan daun bawang ini karena daun bawang merupakan salah satu komoditi unggulan di musim kemarau.

"kegiatan penanaman daun bawang ini merupakan gagasan Kepala Sekolah dan ditindaklanjuti oleh pak Kasubag TU. Daun bawang ( Allium fistulosum L. ) ini merupakan salah satu komoditi unggulan ketika memasuki kemarau." Kata Tarno.

Diwawancarai di tempat berbeda, kasubag TU SMK-PP Negeri Banjarbaru, menjelaskan bahwa sayuran daun bawang memiliki prospek Pasar yang menjanjikan. Dimana biaya operasional untuk sayuran daun bawang hampir sama dengan produk hortikulhtura lainnya namun harga jualnya lebih menggiurkan. Saat ini harga di tingkat petani Rp. 20.000 s.d. Rp. 25.000 per kilogramnya.

"Pasar alhamdulillah terbuka dan potensinya luar biasa. Untuk tahap awal ini, kita sudah mempunyai penyedia bibit dan nantinya penyedia bulibit juga akan menerima hasil Panen kita. Belum lagi untuk pasar lokal, yang InsyaAllah sangat menjanjikan." Kata Isnanto.

"Selain itu kegiatan ini juga merupakan bagian dari pengembangan lahan Guntung Payung yg selama ini mati suri. Sehingga nantinya diharapkan dapat menjadi sumber Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNPB) komoditi Hortikultura dalam hal ini Daun Bawang. Sebelumnya kita mendapatkan arahan dari Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan Kepala Badan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi untuk mencari potensi di daerah masing-masing. Dari perhitungan sederhana setiap 1 Kilogram bibit yg ditaman akan menghasilkan 2-4 Kilogram dalam umur panen 40-45 hst. Selain itu, ini juga merupakan bagian dari program memperkuat Gerakan Ketahanan Nasional yang saat ini tengah gencar di gaungkan oleh Menteri Pertanian SYL." Jelasnya.

Saat ini Kementerian Pertanian tengah meminta petani dan penyuluh memperkuat Gerakan Ketahanan Nasional. Terutama dalam masa pandemik Covid-19 yang mengganggu banyak sektor, termasuk sektor pertanian.

Mentan SYL mengatakan Gerakan Ketahanan Nasional harus didukung banyak pihak. Khususnya petani dan penyuluh.

“Covid-19 sudah meluluhlantakkan seluruh sektor kehidupan. Ekonomi hancur, pelayanan jasa terpuruk, termasuk sektor pertanian yang terganggu signifikan. Yang terganggu adalah sistem distribusi dan pemasaran. Oleh karena itu, kita mendorong petani dan penyuluh melakukan percepatan tanam untuk mendukung gerakan ketahanan pangan nasional,” tutur SYL

Sementara itu, melalui kegiatan Mentan Sapa Penyuluh dan Petani (MSPP) melalui video conference, Jumat (12/6), bertema “Peran Petani dan Penyuluh dalam Gerakan Ketahanan Pangan Nasional di Era New Normal Pandemi Covid-19”, Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan Kementerian Pertanian telah merumuskan metode 4 Cara Bertindak untuk mencapai ketahanan pangan.

Salah satu dari 4 cara tersebut adalah pengembangan pertanian modern. Caranya melalui pengembangan smart farming, pengembangan, dan pemanfaatan screen house untuk meningkatkan produksi komoditas hortikultura di luar musim tanam (cabai bawang merah dan komoditas bernilai ekonomi tinggi), pengembangan korporasi petani, pengembangan food estate untuk peningkatan produksi pangan utama (beras/jagung) di Kalteng.

SMKPP Negeri Banjarbaru, saat ini baru memulai dengan menanam ±55 Kilogram bibit, untuk ±300 m2. Jika perkembangan bagus akan kita terus kembangkan jumlah bibit beserta luas lahannya. (timhumassmkpp).

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X