BANJARBARU – Kabar mengejutkan datang dari Aditya Mufti Ariffin. Secara tiba-tiba dia menyatakan mundur dari kontestasi Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Banjarbaru 2020.
Keputusan tersebut disampaikan langsung oleh Aditya kepada para awak media, Senin (15/6) sore.
“Setelah kami melakukan pembicaraan bersama tim, terlalu berisiko memaksakan pilkada di tengah pandemi. Keselamatan masyarakat di atas segalanya, kami menyatakan mundur jika pilkada tetap dilaksanakan di tengah pandemi," katanya.
Selain itu, Aditya juga mengaku tidak ingin mengorbankan relawan, timses dan jiwanya untuk pilkada ini. "Karena risiko untuk terpapar Covid-19 sangat besar. Jadi jiwa manusia lebih mahal dari segalanya," ujarnya.
Pilkada di tengah pandemi menurutnya juga tidak efektif. Sebab, para kandidat tidak bisa maksimal menyampaikan visi dan misinya kepada calon pemilih. "Di samping itu akan kesulitan dalam memberikan edukasi penting terkait penyelenggaraan pilkada. Seperti, pembekalan atau pelatihan saksi TPS," sebutnya.
Seperti diketahui, menurut PKPU No 5 Tahun 2020 yang disahkankan 12 Juni lalu, menyatakan Pemerintah, KPU dan DPR RI memutuskan akan menggelar Pilkada pada 9 Desember 2020. (ris/ema)