BARABAI- Puluhan musisi dan penyanyi dangdut di Barabai mendatangi kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Rabu (17/6) pagi. Mereka menyampaikan keluh kesahnya karena selama pandemi mereka tidak mendapatkan penghasilan.
Saat ini mereka hanya menggantungkan penghasilan dari usaha sampingan seperti jualan. Jika bicara soal warga yang terdampak Covid-19. Mereka merasa sebagai warga yang juga terdampak. Apalagi acara-acara yang melibatkan pekerja seni ditiadakan selama pagebluk.
"Kami ingin memastikan kapan acara pengantinan atau hajatan digelar kembali. Sedikit banyaknya (penghasilan) kami bergantung dari kegiatan tersebut," ujar Muh Khairul Munir, Ketua Persatuan Seni Sound Sistem Musisi Murakarta (PASSMMA).
Dia menambahkan sudah hampir empat bulan tidak mendapat job sejak bulan Maret lalu. "Kami minta tolong kepada anggota dewan mohon kami diperjuangkan," tambahnya.
Dalam pertemuan dengan anggota dewan. Munir ingin segera ada kebijakan yang jelas soal pembolehan menggelar hiburan dan hajatan. Jika disuruh menerapkan protokol kesehatan mereka mengaku siap.
"Kalau perlu kami berani tanda tangan kesepakatan siap menjaga protokol kesehatan. Para penyanyi membawa mik sendiri-sendiri," pungkasnya.
Anggota Komisi II DPRD HST, Yajid Fahmi akan melakukan rapat kerja dengan tim gugus tugas dan bupati soal keluhan musisi tersebut.
"Tinggal bagaimana kebijakan dari Pemkab HST nanti terkait masalah ini. Semoga ada jalannya untuk kita semua," katanya setelah mendengarkan cerita dari para artis dangdut.
DPRD akan menjadikan masalah ini sebagai salah satu bahan untuk dibawa saat rapat kerja dengan tim gugus tugas. "Rencananya dalam waktu dekat akan ada rapat bersama tim gugus tugas HST," jelasnya. (mal/bin/ema)