BANJARMASIN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banjarmasin akan mengkaji lebih dulu terkait surat pernyataan pengunduran diri Ahmad Firdaus sebagai bakal calon wakil wali kota dari jalur perseorangan.
"Kami belum bisa memutuskan, boleh atau tidak. Jadi kami akan berkonsultasi dulu dengan KPU provinsi," kata Ketua KPU Banjarmasin, Rahmiaty Wahdah, kemarin (17/6).
Rahmiaty menambahkan, ketika kajian selesai, maka secepatnya akan diumumkan ke publik.
Sebelumnya, jagat politik di Banjarmasin bergejolak. Dengan kedatangan Firdaus seorang diri ke kantor KPU. Sebelumnya, ia dideklarasikan menemani balon wali kota Anang Misran.
Di situ, Firdaus menyatakan pengunduran dirinya. Dengan membawa surat pernyataan, bahwa dia telah keluar dari koalisi tersebut.
Ketika dikonfirmasi, Firdaus menegaskan, pengunduran itu atas kesadaran sendiri. Bukan karena ada tekanan dari pihak manapun.
Ditambahkannya, surat sudah dikirimkan ke KPU pada Senin (15/6). Kedatangannya pada Selasa (16/6) sebagai klarifikasi tambahan.
"Pengunduran diri ini sudah mendapat restu orang tua saya. Itu yang terpenting. Sama halnya seperti pada saat saya ingin mencalonkan diri," bebernya.
Lalu, apa langkah selanjutnya? Apakah ia tertarik mencoba lewat jalur partai politik? Dia mengaku belum memikirkannya.
Namun, jika memang ada jalan dan mendapat dukungan, menurutnya mungkin saja.
Sisi lain, menanggapi pengunduran pasangannya, Misran mengaku kaget. Sampai-sampai ia bergegas mendatangi kantor KPU. "Tahu-tahu mendadak ingin mundur. Tapi sementara, kami menunggu dulu keputusan KPU. Santai saja," bebernya.
Lantas, bagaimana keinginannya maju pada Pilwali? Misran menegaskan, komitmennya belum berubah. (war/fud/ema)
