Info Rapid Test Bocor, Pasar Marabahan dan Wangkang Sepi Pedagang Ikan

- Jumat, 19 Juni 2020 | 10:57 WIB
LENGANG: Pasar Ikan Wangkang langsung sepi. Para pedagang yang bertahan diminta menjalani rapid test. | Foto: Ahmad Mubarak/Radar Banjarmasin
LENGANG: Pasar Ikan Wangkang langsung sepi. Para pedagang yang bertahan diminta menjalani rapid test. | Foto: Ahmad Mubarak/Radar Banjarmasin

MARABAHAN - Pedagang ikan dan sayur langsung kabur melihat mobil ambulans datang bersama petugas berkostum APD lengkap, Rabu (17/06) pagi. Situasi Pasar Marabahan dan Wangkang langsung sepi.

Pemkab Batola kembali melakukan rapid test massal menyikapi banyaknya pedagang Pasar Marabahan dan Wangkang yang positif Covid-19. Rapid test yang dilakukan Dinas Kesehatan dan Puskesmas Marabahan ini dilakukan dadakan dan sifatnya rahasia. Tapi, saat mobil ambulans melintas di Pasar Marabahan, para pedagang sayur dibuat kocar-kacir. Para pedagang terlihat amat takut. Seketika mengemasi dagangannya. Hanya tersisa sedikit pedagang bertahan hingga siang hari. "Saya terkejut saat ambulans melintas, para pedagang dengan seketika pulang. Bahu jalan yang biasanya dipenuhi pedagang, seketika kosong," ujar Umbrah, pembeli sayur.

Umbrah juga sempat panik karena mengira ambulans dengan tenaga medis berpakaian APD lengkap itu mau menjemput pasien positif. "Ternyata akan dilakukan rapid test massal," ujarnya.

Umbrah menyesalkan tingkah para pedagang. "Padahal rapid test para pedagang sangat penting bagi kami sebagai pembeli," ujarnya.

Tidak jauh berbeda, di Pasar Wangkang juga sepi. Informasi rapid test seperti bocor. Pedagang ikan banyak tidak berjualan. Bahkan bagi mereka yang tidak mau menjalani rapid test, dengan seketika pulang. Bahu jembatan yang biasanya dijadikan tempat jualan pedagang ikan tersisa satu dua pedagang saja. Itupun sudah mengikuti rapid test sebelumnya.

Keadaan mencolok juga terjadi di bangunan utama Pasar Ikan Wangkang. Puluhan lapak dagangan langsung tutup. Hanya terdapat pedagang ayam dan daging sapi saja. Mereka yang bertahan langsung mengikuti rapid test.

"Saya tidak takut rapid test, malah bersyukur bisa gratis," ujar A Sudarsim, pedagang daging.
Sudarsim menceritakan sebelum tim kesehatan datang, rekan-rekannya sesame pedagang masih berjualan. Mereka seketika pulang saat melihat tim kesehatan datang berpakaian APD lengkap. "Mungkin mereka takut," ujarnya.

Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Barito Kuala Purkan, mengatakan rapid test kali ini dinilai bocor. Padahal sudah dilakukan dengan sangat rahasia. "Mungkin dari kemarin sudah bocor. Pedagang ikan banyak yang tidak berjualan. Bahkan mereka yang berjualan, bergegas pulang cepat-cepat," ujarnya.

Purkan tetap menyatakan rapid test kali ini tidak gagal. Buktinya masih banyak yang mengikuti. "Dari 183 rapid test, hanya ada 5 yang reaktif. Empat di antaranya sudah dilakukan Swab," terangnya.

Purkan akan melakukan evaluasi jalannya rapid test bersama instansi terkait lain. "Kami akan rapat dan melaporkan ke pimpinan (Bupati Batola). Kemungkinan ada rapid test lagi," ujarnya, sembari bercerita sempat diomeli pedagang yang bergegas membereskan dagangannya.(bar/dye/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB
X