Di Kota Ini, Pesantren Masih Dilarang Buka

- Senin, 22 Juni 2020 | 12:59 WIB

BANJARBARU - Menuju era new normal, sejumlah pesantren di Jawa mulai melaksanakan proses belajar-mengajar di pondok. Berbeda dengan di Banjarbaru, semua ponpes masih menutup rapat pagar mereka. Lantaran, belum ada izin dari pemerintah daerah.

Ponpes Darul Ilmi Banjarbaru misalnya, hingga kini mereka belum tahu kapan menyuruh santri masuk. Karena, masih menunggu arahan dari Pemko Banjarbaru dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (P2) Covid-19 Banjarbaru.

"Iya, untuk pondok-pondok di Banjarbaru memang belum ada kepastian kapan santri-santri disuruh masuk lagi. Sebab, masih menunggu arahan pemkot," kata Wakil Kepala Sekolah Mualimin Ponpes Darul Ilmi, Amrullah Abdan.

Selain menunggu arahan dari pemerintah, dia menyampaikan bahwa ponpes juga masih melihat perkembangan pandemi Covid-19 di Banjarbaru. "Karena kita harus memastikan, santri aman ketika kembali ke pondok," ucapnya.

Secara terpisah, Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani selaku Ketua Gugus Tugas P2 Covid-19 Banjarbaru menyampaikan, ponpes belum bisa membuka aktivitas belajar di pondok dikarenakan Kota Banjarbaru masih zona merah Covid-19. "Kita tunggu sampai kondisi mulai aman, untuk proses belajar mengajar di ponpes," bebernya.

Hal senada disampaikan, Wakil Ketua Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Banjarbaru Letkol Arm Siswo Budiarto. Dia mengungkapkan, kondisi saat ini belum memungkinkan bagi ponpes untuk menerima santri kembali mondok.

"Ponpes memang ada yang pengen buka. Tapi, sudah kami infokan ada surat dari Kemenag bahwa saat ini belum memungkinkan," katanya.

Dandim 1006/Martapura ini menyampaikan, gugus tugas masih akan melihat perkembangan Covid-19 di Banjarbaru. "Kita lihat sampai tahun ajaran baru dimulai, bagaimana situasinya. Kalau memang tren kasus menurun, ponpes mungkin boleh buka. Tapi, harus menerapkan protokol kesehatan yang baik," bebernya.

Kasus Covid-19 di Banjarbaru sendiri akhir-akhir ini masih terus mengalami peningkatan. Bahkan, Kamis (18/6) tadi mencatatkan rekor kasus Covid-19 harian tertinggi.

Berdasarkan data yang diumumkan Gugus Tugas P2 Covid-19 Kota Banjarbaru, tercatat ada penambahan 18 pasien positif pada hari itu. Angka ini menjadi yang tertinggi, sejak kasus pertama diumumkan.

Juru Bicara Gugus Tugas P2 Covid-19 Kota Banjarbaru Rizana Mirza mengungkapkan, dengan penambahan 18 kasus, membuat jumlah kasus terkonfirmasi positif di Banjarbaru per 18 Juni melonjak menjadi 145 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Banjarbaru ini merincikan, dari jumlah 145 pasien, 99 di antaranya sedang dirawat. Sedangkan, 34 lainnya dinyatakan sembuh dan 4 drop out. "Sementara yang meninggal dunia menjadi 8 orang. Karena, ada tambahan dua orang, " rincinya.

Banyaknya tambahan kasus, menurutnya harus menjadi perhatian masyarakat, bahwa penyebaran virus corona sangat cepat. "Jadi kita harus meningkatkan kewaspadaan dan pencegahan, dengan menjalankan protokol kesehatan," ujarnya.

Protokol kesehatan yang dia maksud: selalu pakai masker, rajin cuci tangan dengan sabun, jaga jarak dan menjalankan prilaku hidup bersih dan sehat.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X