BANJARMASIN - Penyelidikan penusukan di Kafe De Kopi Arwana di Jalan Pangeran Hidayatullah menemukan titik terang.
Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin AKP Alfian Tri Permadi mengatakan, sejumlah bukti telah mengarah pada terduga pelaku.
"Masih penyelidikan mendalam. Memang sudah bisa mengidentifikasi dugaan pelaku, tapi kami mengumpulkan petunjuk dan alat bukti," ujarnya, Senin (22/6).
Polisi terkendala oleh keterangan saksi mata yang simpang siur. Apalagi CCTV di kafe di Banua Anyar tersebut ternyata hanya hiasan saja. Dipasang tapi mati.
"Semua CCTV-nya kan mati. Sementara teman korban takut memberikan keterangan. Tapi setelah pelan-pelan diajak ngobrol, mulai mau berbicara," tambah Alfian.
Selain itu, kondisi korban di rumah sakit mulai membaik. Sehingga polisi bisa memintai keterangan. "Tunggu saja. Insyaallah dalam waktu dekat pelakunya sudah dibekuk," tegasnya.
Penusukan itu dipicu perkara sepele. Korban dan pelaku bersenggolan di depan meja kasir. Sudah bermaafan, tapi mendadak berujung pada serangan berdarah.
Dia juga menuntut pengelola kafe untuk mengawasi ketat pengunjungnya. Setiap tamu harus diperiksa, kalau-kalau membawa senjata tajam.
"Pengamanan harus ketat. Jangan sampai pengunjung bisa membawa masuk miras dan sajam. Terlebih pada masa pandemi seperti sekarang. Harus jaga jarak," tegasnya.
Kasus ini terjadi Sabtu (13/6) malam sekitar pukul 21.30 Wita. Korbannya adalah M Syaifullah, 30 tahun, warga Jalan Pekapuran Raya Gang Melati III. Ususnya terburai setelah ditusuk dengan pisau.
Korban kemudian dilarikan kawan-kawannya ke Rumah Sakit Ansari Saleh. Insiden itu terjadi ketika pengunjung kafe tengah membludak. (lan/fud/ema)
