BMKG: Waspada Angin Kencang dan Gelombang Tinggi

- Rabu, 24 Juni 2020 | 13:01 WIB
Foto Ilustrasi shutterstock
Foto Ilustrasi shutterstock

BANJARBARU - Akhir-akhir ini cuaca tampak tidak bersahabat. Kemarin (23/6), hujan deras disertai angin mengguyur sejumlah wilayah di Kalsel sejak pagi hingga siang hari.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Kelas II Syamsudin Noor pun mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca ekstrem di Banua.

Dalam prospek cuaca harian yang mereka rilis kemarin, masyarakat Kalsel diminta waspada terhadap potensi hujan sedang hingga lebat, disertai petir atau kilat dan angin kencang.

Selain itu, Stasiun Meteorologi Kelas II Syamsudin Noor juga meminta supaya masyarakat waspada terhadap risiko tinggi keselamatan pelayaran akibat potensi gelombang tinggi yang mencapai 3 meter di perairan Kotabaru dan Selatan Kalimantan.

Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas II Syamsudin Noor, Ruth Mandasari mengatakan, cuaca ekstrem kemungkinan akan terjadi hingga satu pekan ke depan. Hal itu dikarenakan, kondisi cuaca beberapa hari ini dipengaruhi oleh kondisi kelembaban udara yang masih tinggi (basah) dan labilitas lokal yang cukup kuat.

"Fenomena ini mendukung proses pembentukan awan konvektif di wilayah Kalimatan Selatan. Sehingga berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang di beberapa wilayah," katanya.

Dia mengungkapkan, berdasarkan pengamatan mereka, daerah yang paling berpotensi terjadi cuaca ekstrem ialah Kabupaten Tabalong, Hulu Sungai Utara, Balangan dan Hulu Sungai Tengah.

Sementara itu, Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Banjarbaru Goeroeh Tjiptanto menyampaikan, cuaca ekstrem bisa juga dipengaruhi oleh peralihan musim. Dari hujan ke kemarau.

Sebab, dia menyebut musim kemarau di Kalsel mulai tiba pada pertengahan Juni ini. Yang dimulai dari daerah Barat Kalsel, seperti Batola dan Tapin. Kemudian mengarah ke Kalsel bagian Timur. "Terakhir sampai ke Kotabaru," ucapnya.

Puncak musim kemarau sendiri, dikatakannya, diperkirakan terjadi pada Agustus sampai September. Lalu, selesai pada Oktober. "Kemarau tahun ini sendiri kemungkinan sifatnya normal. Bahkan, cenderung ke basah," pungkasnya. (ris/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X