Kampung Tangguh Banua, Konsep Jitu Melawan Corona dari Desa

- Kamis, 25 Juni 2020 | 11:22 WIB
Arief Prasetya Sik, M.Med.Kom
Arief Prasetya Sik, M.Med.Kom

Desa merupakan pertahanan kita dalam memerangi wabah pandemi. Desa adalah benteng terakhir. Jika wabah di desa-desa bisa kita kendalikan, maka penanganan corona akan jauh lebih mudah.

=======================

Arief Prasetya Sik, M.Med.Kom

WakapolresTanah Bumbu

 

 =====================

Inilah konsep Kampung Tangguh Banua gagasan Kapolda Kalsel Irjen Pol Nico Afinta, yang hari ini ditinjau Gubernur Sahbirin Noor di Desa Mekar Jaya Kecamatan Angsana.

Kampung Tangguh Banua (KTB), merupakan konsep brilian Kapolda Irjen Pol Nico Afinta. Dengan konsep gotong-royong warisan nusantara, warga memiliki kemandirian kolektif dalam menanggulangi dampak-dampak pandemi corona ini.

KTB didesain untuk menjadi kawasan yang mampu menerapkan new normal secara maksimal. Mulai kedisiplinan warga menjalankan protokol kesehatan. Sampai melakukan inovasi kreatif untuk menciptakan ketahanan ekonomi yang kuat

Di KTB Desa Mustika Kecamatan Kuranji misalnya. Disiplin melakukan protokol kesehatan grafiknya terus meningkat. Sarana cuci tangan mudah ditemukan di tiap rumah. Kesadaran kolektif warga bisa dilihat dari sarana yang mereka gunakan, ada yang dari galon bekas, hingga jeriken.

Bahkan, di KTB Desa Batulicin Irigasi, ke kebun pun, warga sudah terbiasa menggunakan masker. Warga gotong-royong menyediakan sarana kesehatan ini, memanfaatkan kain bekas dan jasa penjahit lokal.

Pemerintah desa, Polri-TNI ambil peran maksimal. Ada standar operasional bagi warga yang melanggar aturan. Lama-lama, aturan itu menjadi kebiasaan. Sederhananya, sistem kesadaran kolektif menerapkan protokol kesehatan itu, akhirnya menjadi budaya di masyarakat.

Berbarengan dengan itu, tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh di desa seperti kepala desa, Bhabinkamtibmas dan Bhabinsa terus mengedukasi warga terkait ketahanan ekonomi. Polisi di KTB Mekar Jaya, baru-baru tadi berhasil memanen setengah ton ikan lele dari kolam terpal di pekarangan.

Setengah ton sumber protein bukan nilai yang kecil untuk dibagikan kepada warga. Ditambah dengan pemanfaatan pekarangan kosong untuk sayuran, herbal dan lainnya, mampu menjawab kebutuhan dapur warga.

Halaman:

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

X