BANJARMASIN - Persoalan lahan gambut di Kalsel nampaknya masih berlanjut. Ke depan, Kalsel bakal dihadapkan dengan musim kemarau. Artinya, potensi terjadi kebakaran lahan yang berawal dari titik api di lahan-lahan gambut bakal terjadi lagi.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sebagai stakeholder yang berkepentingan mengurusi lahan gambut di Banua, harus kerja ekstra keras. Selain merutinkan program pembasahan lahan gambut yang sangat luas, mereka juga harus menyesuaikan kondisi dengan anggaran yang minim. "Tahun ini, semua anggaran kegiatan wajib dipangkas hingga 50 persen untuk penanggulangan Covid-19 di Kalsel. Tak terkecuali, anggaran untuk pengendalian lahan gambut di Kalsel juga terpangkas," ujar Hanifah Dwi Nirwana, Kepala DLH Kalsel usai mempimpin rapat koordinasi berkaitan dengan penanganan lahan gambut di Aula DLH Kalsel, belum lama tadi.
Hanifah menuturkan dengan anggaran yang terpangkas untuk pandemi Covid-19, otomatis pihaknya juga harus berupaya semaksimal mungkin mengerahkan kemampuan. "Intinya, kami berupaya agar program-program penanganan lahan gambut di Kalsel tetap berjalan. Selebihnya, kami akan merangkul masyarakat Kalsel agar bisa saling bahu-membahu menangani lahan gambut yang sering rawan memunculkan titik api di musim kemarau," urainya.
Dengan anggaran yang terpangkas tersebut, diakui Hanifah ada beberapa rencana yang terpaksa ditunda dulu. "Antara lain, kami tunda dulu pembuatan sumur bor tambahan dan sekat-sekat kanal di sejumlah lokasi vital. Selain itu, beberapa program evaluasi juga sebisa mungkin kami buat seefisien mungkin," terangnya.
Tahun ini, anggaran untuk penanganan lahan gambut di Kalsel hanya tersedia Rp2,7 miliar, setelah dirasionalisasi untuk penanganan Covid-19. "Kami bertekad tetap mengerahkan segala daya dan upaya dalam menangani lahan gambut Kalsel. Dana minim, bukan jadi penghalang bagi kami untuk tetap kerja keras," tekadnya.
Sementara itu, Sayuti Enggok, Sekretaris Tim Restorasi Gambut Daerah (TRGD) Kalsel tak menampik dana minim bisa jadi kendala dalam menjalankan kinerja. "Namun, kami juga tetap komitmen bersinergi dengan DLH Kalsel. Karena, walau bagaimanapun harus ada yang mau turun tangan mengurusi lahan gambut di Kalsel. Supaya, setidaknya bisa meminimalisir dampak kabut asap yang nanti bakal ditimbulkan di musim kemarau," tandasnya.(oza/ema)