BANJARMASIN - Siapa calon penantang petahana Sahbirin Noor pada Pilgub tahun ini? Hanya nama Denny Indrayana yang mencuat. Namun, sampai ini sang penantang sepertinya masih berkutat dengan urusan dukungan parpol. Kampanye ke rakyat sangat jarang dilakukan.
Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM itu baru mendapatkan surat tugas Partai Demokrat untuk mencari rekan koalisi. Pasalnya suara mereka tak mencukupi untuk mengusung sendiri bakal calon Gubernur Kalsel. Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono tersebut hanya memiliki 3 kursi di DPRD Kalsel.
Sedianya, untuk melengkapi syarat untuk mengusung bakal calon, jumlah kursi di DPRD Kalsel sebanyak 20 persen dari kursi DPRD Kalsel. Itu artinya, Denny butuh delapan kursi tambahan dari tiga yang sudah ada. Melengkapi syarat tersebut, dia terus melakukan komunikasi politik.
Diungkapkannya, kemarin dia baru mendatangi beberapa partai politik termasuk sekretaris partai politiknya. Sayangnya, dengan alasan agar tidak ada yang mengganggu, Denny tak mau mengungkapkan partai tersebut. “Komunikasi politik begini akan dipaparkan pada waktunya. Alhamdulillah, sambutannya positif,” sebutnya.
Meski baru dapat sinyal dari Partai Demokrat, Denny hakulyakin jadi calon gubernur menantang petahana pada Pilgub tahun ini. “Optimis dapat, ini juga baru komunikasi dengan sekjen partai, didukung kok. Insya Allah jadi Cagub. Karena sejauh ini sinyalnya positif. Saya merasa Allah memudahkan. Rahmat bagi pemilih Kalsel ada pilihan untuk pemilihan gubernur,” tuturnya.
Delapan kekurangan kursi yang diperlukan Denny sebelumnya digadang akan dilengkapi oleh Partai Gerindra. Partai besutan Prabowo Subianto tersebut memiliki delapan kursi di DPRD Kalsel. Ketua DPD Partai Gerindra Kalsel, Abidin pernah mengatakan akan memberikan dukungan kepada dirinya.
Namun, sampai saat ini SK dari DPP Gerindra siapa yang akan diusung pada Pilgub kali ini belum ada. “Belum ada keputusan pusat,” ujar Sekretaris DPD Gerindra Kalsel, Ilham Nor kemarin.
Sementara itu, tak maksimal berkampanye ke publik, pemilih bisa malas turun ke tempat pemungutan suara (TPS) karena takut tertular.
Mengantisipasi hal ini, KPU Kalsel memastikan, pihaknya akan lebih gencar menyampaikan ke publik terkait pelaksanaan pemungutan suara yang akan digeber 9 Desember mendatang. “Pelaksanaan dengan protokol kesehatan akan kami informasikan ke masyarakat. Sehingga pemilih tak merasa takut dengan Covid-19,” kata Komisioner KPU Kalsel, Divisi SDM dan Partisipasi Pemilih, Edy Ariansyah, kemarin.
KPU Kalsel sendiri mengejar target tingkat partisipasi pemilih di Pilgub 2020 kali ini sebesar 77,5 persen. Angka ini sama dengan target pada Pemilu 2019 tadi.
Sebagai gambaran, meski ditarget angka partisipasi pemilih mencapai 77,5 persen, namun partisipasi pemilih di Kalsel pada Pemilu tadi mencapai 81 persen. “Kami sangat yakin meski pelaksanaan di tengah pandemi Covid-19, target partisipasi pemilih akan tercapai,” yakin Edy.
Antusias pemilih bebernya, sudah terlihat ketika dilakukan kegiatan secara daring oleh KPU. Kala itu masyarakat sangat aktif menanyakan tahapan pelaksanaan Pilkada Kalsel. “Anino masyarakat sangat tinggi. Ini menandakan warga sangat antusias. Termasuk ketika kegiatan tatap muka sebelum pandemi,” sebutnya.
Memastikan kesiapan dan membuat pemilih yakin untuk datang ke TPS. KPU sebutnya, selain melengkapi petugasnya dengan alat pelindung diri (APD), protokol kesehatan lain seperti alat cuci tangan di area TPS pun akan disediakan.
Tak hanya itu, petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) tambahnya, akan dilakukan rapid test demi menjamin tak terjadi penularan Covid-19 pada saat pelaksanaan pungut hitung. “Selain mengantisipasi dari luar, dari dalam pun kami tangkal. Petugas juga harus benar-benar sehat. Sebelum bekerja mereka dirapid test terlebih dulu,” imbuhnya.
