BANJARMASIN - Kabar gembira. Ratusan siswa SMA dan SMK di Banjarmasin yang tergolong kurang mampu akan mendapat bantuan tunai pendidikan dari Program Indonesia Pintar (PIP).
"Kami dapat tambahan jatah penerima PIP. Jumlahnya 800 orang untuk SMA dan SMK di Banjarmasin," ungkap Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, M Lutfi Syaifuddin, kemarin (26/6).
Bantuan program ini, jelas politikus Partai Gerindra ini, merupakan usulan Komisi IV yang mengurusi soal pendidikan. Melalui perwakilan Fraksi Gerindra di gedung Senayan. "Nilainya per siswa Rp1 juta per tahun," sebutnya.
PIP dirancang untuk mendongkrak angka partisipasi pendidikan dasar dan menengah. Implementasi PIP dengan penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Tujuannya jangka panjang, menekan angka putus sekolah dan angka keberlanjutan pendidikan.
Bantuan terhadap siswa kurang mampu ini, berawal dari data pokok pendidikan (dapodik) yang diusulkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel. Meski dikabulkan, ia yakin masih banyak yang belum terbantu.
Adanya tambahan ini diharapkan mampu membantu pemerataan pendidikan di Kalsel. "Ini pertama kalinya, karena biasanya cuma melalui jalur dapodik," jelasnya.
Agar tidak terjadi tumpang tindih penerima bantuan, dewan akan berkoordinasi dengan Disdik dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kalsel. "Makanya mereka dipanggil kemari," cetusnya.
Bantuan ini tidak hanya untuk siswa miskin di Banjarmasin saja. Kabupaten lain juga bakal kebagian. Tapi dikucurkan bertahap.
"Memang ada untuk daerah lain, contoh Kotabaru untuk 1.500 siswa. Tapi pencairannya bertahap menyusul kota-kota lain," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua MKKS Kalsel, Tumiran bersyukur dengan bantuan PIP ini. "Jika memang benar, kami ucapkan alhamdulillah," komentarnya.
Berapa jumlah penerima bantuan KIP tahun ini? Tumiran yang juga Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Banjarmasin ini mengaku lupa jumlah persisnya. "Lupa angka persisnya. Yang jelas ada tiga ribu lebih," pungkasnya. (gmp/fud/ema)
