2.177 Sapi Didatangkan dari Luar Provinsi

- Sabtu, 27 Juni 2020 | 13:34 WIB
DAERAH PENGEMBANG: Sapi di Sumba, Nusa Tenggara Timur. Kalsel kembali membeli sapi dari NTT di tahun ini. | DOK/JAWA POS
DAERAH PENGEMBANG: Sapi di Sumba, Nusa Tenggara Timur. Kalsel kembali membeli sapi dari NTT di tahun ini. | DOK/JAWA POS

BANJARBARU - Beberapa pekan menjelang Hari Raya Iduladha, Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kalsel telah mendata ketersediaan hewan kurban. Dari hasil pendataan tersebut, Banua ternyata masih kekurangan ribuan ekor sapi.

Kepala Disbunak Kalsel Suparmi mengatakan, untuk mengatasi kekurangan tersebut, Kalsel bakal mendatangkan 2.177 ekor sapi dari luar provinsi. "Sapi akan kita datangkan dari provinsi Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan," katanya, kemarin.

Dia mengungkapkan, dua ribu ekor lebih sapi didatangkan, lantaran ketersediaan di Kalsel saat ini cuma 7.598 ekor. Sedangkan, sapi yang akan dipotong pada Hari Raya Kurban tahun ini diperkirakan mencapai 10.135 ekor. "Lebih banyak dibanding tahun lalu yang cuma 9.214 ekor," ungkapnya.

Sementara itu, mengingat saat ini dalam situasi pandemi Covid-19, Suparmi mengimbau agar kegiatan kurban memperhatikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. "Ini untuk pencegahan penularan dan penyebaran Covid-19," ujarnya.

Salah satu protokol kesehatan yang perlu dilakukan menurutnya, pelaksanaan pemotongan hewan kurban diharuskan menghindari kerumunan massa. "Supaya tidak terjadi kerumunan, lebih baik orang yang hadir dalam pemotongan hewan dibatasi," katanya.

Dia juga menyarankan, pelaksanaan pemotongan hanya dihadiri oleh panitia. Setelah selesai panitia kemudian mengantarkan daging langsung ke tempat penerima. "Jadi penerima daging kurban tidak mengambil ke tempat pemotongan hewan kurban," sarannya.

Bukan hanya itu, Suparmi menuturkan, pelaksanaan kegiatan kurban yang meliputi penjualan hewan dan pemotongan hewan juga perlu menyesuaikan prosedur pelaksanaan perubahan pola hidup baru atau new normal pada situasi Covid-19.

"Diperlukan langkah-langkah untuk mencegah dan mengendalikan potensi penularan virus corona di tempat penjualan dan pemotongan hewan kurban," bebernya.

Lalu bagaimana dengan penjualan sapi saat ini? Udin, salah seorang peternak sapi di Kiram, Kabupaten Banjar mengungkapkan, mewabahnya virus corona membuat penjualan sapi melesu.

"Biasanya sebulan sebelum Iduladha seperti sekarang ini sudah ada lima sampai 10 sapi yang dipesan. Sementara saat ini belum ada satu sapi pun yang dipesan orang," ujarnya.

Dia menambahkan, belum ramainya penjualan sapi, membuat harganya masih stabil. Untuk sapi dengan berat 70 kilogram misalnya, harganya saat ini hanya Rp13 juta. "Padahal, tahun lalu bisa sampai Rp14,5 juta," pungkasnya. (ris/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB
X