BANJARMASIN – Para pehobi olahraga futsal di Banua merasakan perbedaan kondisi yang cukup signifikan di masa pandemi corona. Apalagi setelah dicabutnya status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Banjarmasin per 2 Juni lalu. Walaupun sudah diperbolehkan beroperasi kembali, para pengelola arena futsal di Banjarmasin harus menerapkan prosedur yang ketat bagi tiap pengunjung.
Tak jarang, para pengelola arena futsal melarang pengunjungnya masuk ke arena lantaran abai dengan protokol kesehatan yang sudah jadi persyaratan. Tim futsal dari komunitas penggemar klub sepak bola liga Eropa (Euro Fans Club) yang ada di Kalsel tidak masalah dengan aturan ketat tersebut.
“Kalau kami sih tidak keberatan. Bahkan kami merasa aman dengan sikap tegas pengelola arena futsal yang selalu berusaha mengimbau para pengunjungnya menerapkan protokol kesehatan,” ujar M Nizwar Apriliananda, Koordinator Wilayah Chelsea Indonesia Supporters Club (CISC) Region Banjarmasin, belum lama tadi.
Timnya memilih berlatih di Upik Futsal Banjarmasin. Menurut pria yang akrab disapa Uway ini, penerapan protokol kesehatan di Upik Futsal sangat ketat. Melarang masuk pengunjung yang tidak mengenakan masker dan bersuhu tubuh tinggi. Mereka jadi tidak waswas bermain futsal di sana.
Setya Wiraldi dari Arsenal Indonesia Supporters (AIS) Region Banjarmasin juga mengapresiasi ketegasan pengelola Upik Futsal dalam menerapkan protokol kesehatan. Dua bulan lebih mereka tidak latihan futsal. Begitu Upik Futsal dibuka lagi, mereka langsung menjadwalkan latihan bersama. “Kami senang pihak Upik Futsal selalu mengingatkan supaya menerapkan protokol kesehatan,” papar cowok yang kerap disapa Wira itu.
Wira berharap pandemi ini segera berlalu. Namun, perlu kedisiplinan dan kekompakan semua pihak supaya corona segera hilang dari Kalsel. “Supaya semua bisa kembali normal lagi seperti dulu,” tutupnya.(oza/dye/ema)