BANJARBARU - Pagebluk corona masih mengancam. Saat ini, belum ada penurunan kurva penularan. Termasuk di Kota Banjarbaru.
Covid-19 pun pandang bulu, di beberapa kasus, ditemui pegawai atau pejabat yang terpapar. Alhasil, tak sedikit pelayanan yang terdampak.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarbaru, M Aswan mengklaim bahwa kantornya termasuk yang rawan. Sebab frekuensi kunjungan di kantornya termasuk tinggi. Aswan menyebut, rata-rata lebih dari 100 orang perhari berkunjung. Domisili orang yang datang ke kantornya juga tersebar.
Meski demikian ternyata baru mulai kemarin (29/6), kantor Disdik memberlakukan protokol pencegahan yang ketat. Mulai dari kawasan wajib makser hingga memindah tempat pelayanan di satu aula lenggang.
"Penularan di kantor itu rawan. Kita tidak mau ada namanya office cluster. Makanya daripada pelayanan kita tutup jika nanti ada yang terpapar, kita putuskan memperketat akses orang," kata Aswan.
Semua pelayanan di kantor disdik juga dikonsentrasikan di Aula. Tidak lagi orang yang berurusan dengan bidang-bidang di disdik, masuk ke ruang kerja bidang terkait.
"Kita aksesnya satu pintu masuk dan keluar. Sehingga kita bisa mengawasi dan mencegah apabila ada indikasi. Kita juga tidak ingin pegawai kita ada yang terpapar dan malah berdampak terhadap pelayanan," pungkasnya.
Fahrida, salah seorang guru di sekolah dasar Negeri di Banjarbaru mengaku cukup kaget ketika datang ke kantor Disdik. Sebab arus masuk dan keluar dijaga oleh petugas keamanan.
"Awalnya bingung, tapi karena ada plang pemberitahuan dan petunjuknya perlahan mulai mengerti. Mungkin kagetnya karena belum terbiasa saja, tetapi saya pribadi menilai ini sudah bagus," lugasnya. (rvn/bin/ema)
