BANJARMASIN - Penyebaran virus corona di Kota Banjarmasin semakin menjadi-jadi. Sejumlah karyawan RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin pun terkena imbasnya.
Direktur RSUD Sultan Suriansyah, dr Sukotjo Hartono menerangkan bahwa beberapa waktu lalu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin melakukan rapid test kepada seluruh pegawai rumah sakit milik Pemerintah Kota (Pemko Banjarmasin) ini.
Hasilnya, dari lebih 400 karyawan, mulai dari tenaga kesehatan, petugas laundry hingga satpam yang mengikuti tes cepat itu ada 65 karyawan dinyatakan reaktif. Dilanjutkan menjalani swab, sebagian hasilnya yang sudah keluar ditemukan 11 orang dinyatakan positif Covid-19. "Diduga yang terpapar itu karena melakukan interaksi atau kontak langsung dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19," bebernya, di Balai Kota, (29/6).
Sejumlah karyawan yang reaktif maupun yang positif ini sedang menjalani karantina mandiri. Baik di kediaman bersangkutan, hingga Rumah Karantina yang disediakan Pemko. "Sebagian hasil swabnya masih ada yang tertahan alias belum keluar karena banyaknya antrean sampel. Semoga hasilnya negatif," harapnya.
Sebagai rumah sakit rujukan pasien Covid-19, RSUD Sultan Suriansyah saat ini memiliki 30 bed di ruang isolasi. Lantaran terus bertambahnya jumlah pasien positif, RS mengalami over kapasitas. Ada 5 orang tidak bisa masuk ke ruang isolasi. "Jika ada hasil swab pasien isolasi negatif, maka pasien yang mengantre akan kami masukkan," tambahnya.
Lantas, apakah dengan adanya kasus positif tersebut menghambat pelayanan di RS? Sukotjo memastikan bahwa pelayanan RSUD Sultan Suriansyah tidak akan terganggu. Tetap dibuka seperti biasa. Meski begitu, pihaknya jadi kekurangan sumber daya manusia. "Meliputi semuanya. Mulai dari dokter, perawat, bidan, admin, petugas kebersihan, dan lain sebagainya," tutupnya.(war/dye/ema)