Sampah Pasien Diturunkan Pakai Tali

- Selasa, 30 Juni 2020 | 13:17 WIB
SIAP PULANG: Para pasien dari karantina khusus di Gedung BPSDMD Kalsel saat mau dipulangkan, setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19, Minggu (28/6). | FOTO: GUGAS COVID-19 KALSEL FOR RADAR BANJARMASIN
SIAP PULANG: Para pasien dari karantina khusus di Gedung BPSDMD Kalsel saat mau dipulangkan, setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19, Minggu (28/6). | FOTO: GUGAS COVID-19 KALSEL FOR RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Ribuan pasien positif virus corona dalam perawatan di Kalsel. Sebagian besar dari mereka dikarantina secara khusus di gedung-gedung yang disediakan pemerintah daerah. Beberapa skema perawatan pun dilakukan, agar pasien cepat sembuh dan dipulangkan.

Karantina khusus di Gedung BPSDMD Kalsel misalnya, tim karantina menjalankan skema penyekatan atau pengelompokan. Baik antar pasien, maupun pasien dengan para petugas. Supaya, virus yang dibawa pasien tidak menular ke mana-mana.

Koordinator Karantina Gedung BPSDM Kalsel, Edy Suwarto mengatakan, pasien yang dipisah bukan hanya antara yang negatif dan positif. Tapi, juga antara pasien yang dinyatakan reaktif IgG (Immunoglobulin G) dan IgM (Immunoglobulin M). "Begitu pula dengan tamu (pasien) yang reaktif rapid test dengan terkonfirmasi positif PCR, langsung dipisahkan," katanya.

Selain mengelompokkan sesama pasien, dia menyampaikan, interaksi antara petugas dengan pasien di gedung karantina di Jalan Panglima Batur, Banjarbaru itu juga dibatasi penyekatan.

"Ruangan kami buat sekat pembatas, sehingga tidak ada interaksi langsung bagi yang di luar kelompok. Petugas yang melakukan pelayanan juga disiapkan dua ruang sterilisasi untuk menghindari paparan," ucapnya.

Lalu apa saja metode medis dalam penyembuhan pasien? Edy menyebut sama dengan yang diterapkan di tempat lain, sesuai protap Kementerian Kesehatan. "Terapi yang digunakan yakni menggunakan cairan NaCl (garam) dan spray khusus," sebutnya.

Bukan hanya itu, dia mengungkapkan pasien juga setiap hari diwajibkan rutin berolahraga. Serta, diberi asupan vitamin. "Kami juga menyiapkan psikolog untuk para tamu," ungkapnya.

Sementara itu, sampah yang dihasilkan pasien dipisahkan. Serta, cepat-cepat dibuang agar tidak terkontaminasi kembali ke pasien. "Sampah medis kami keluarkan dari kamar tidak melalui lorong. Tapi langsung diturunkan menggunakan tali. Setelahnya dimasukkan ke truk angkut untuk dikirim ke insinerator," ucapnya.

Secara terpisah, Penanggungjawab Karantina Khusus Pemprov Kalsel, Sukamto menuturkan, karantina khusus dijalankan untuk pembatasan supaya orang-orang yang positif Covid-19 tidak menularkan ke lingkungannya. "Apalagi terkonfirmasi tanpa gejala," tuturnya.

Dia mengungkapkan, selama dikarantina, pasien selalu diawasi oleh petugas kesehatan. Terdiri dari dokter umum, dokter spesialis dan perawat. "Di sana juga ada petugas gizi, farmasi, petugas laboratorium, psikolog dan sebagainya," ungkapnya.

Disinggung berapa lama rata-rata pasien menjalani karantina, Sukamto menyampaikan, hal itu bergantung dengan cepat atau lambatnya hasil tes swab keluar. "Karena hasil swab yang menentukan tamu sudah sembuh atau belum. Rata-rata mereka menjalani karantina sampai 28 hari," katanya.

Untuk itu, dia menyampaikan, gugus tugas masih akan menambah lokasi karantina untuk mengantisipasi penuhnya gedung yang saat ini sedang digunakan. "Pekan ini kami akan membuka tempat karantina di Asrama Haji. Sekarang masih dalam persiapan," ucapnya.

Lalu berapa kapasitas tempat karantina khusus yang dimiliki Pemprov Kalsel saat ini?

Sukamto memaparkan, dari empat gedung yang digunakan: Bapelkes Banjarbaru, BPSDM, Gedung Balai Diklat dan Asrama Haji, jumlah kapasitasnya 600 lebih.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X