Sudah Terima 1 Napi Reaktif, Lapas Banjarbaru jadi Rujukan Covid

- Rabu, 1 Juli 2020 | 10:38 WIB
SEL KHUSUS: Lapas Kelas II B Banjarbaru ditunjuk menjadi rujukan karantina apabila ada narapidana di Kalsel yang terindikasi Covid-19. Saat ini, satu orang narapidana menjalani isolasi di ruang karantina setelah hasil rapid test menunjukkan status reaktif. | Foto: Lapas Banjarbaru for Radar Banjarmasin
SEL KHUSUS: Lapas Kelas II B Banjarbaru ditunjuk menjadi rujukan karantina apabila ada narapidana di Kalsel yang terindikasi Covid-19. Saat ini, satu orang narapidana menjalani isolasi di ruang karantina setelah hasil rapid test menunjukkan status reaktif. | Foto: Lapas Banjarbaru for Radar Banjarmasin

BANJARBARU - Salah seorang narapidana berstatus reaktif usai menjalani Rapid Test (tes cepat). Kini, narapidana tersebut harus menjalani isolasi di ruang khusus karantina Covid-19 di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Banjarbaru.

Narapidana berjenis kelamin laki-laki ini sendiri diketahui sudah menjalani isolasi kurang lebih satu pekan terakhir. Ia pun telah menjalani tes swab dan masih menunggu hasil lab. Untuk memastikan positif terpapar Covid-19 atau tidak.

Menurut pihak Lapas Banjarbaru, narapidana tersebut merupakan rujukan dari salah satu UPT (Unit Pelaksana Teknis) Pemasyarakatan di Kalsel.

"Lapas Banjarbaru ditunjuk Kanwil sebagai tempat rujukan khusus narapidana yang diduga terpapar Covid-19. Untuk yang reaktif ini, kita terima sejak tanggal 23 Juni lalu," kata Kalapas Banjarbaru, Amico Balalembang.

Karena ditunjuk jauh-jauh hari berdasarkan pertimbangan ketersediaan dan kelaikan tempat. Maka ruang khusus isolasi kata Amico sudah disiapkan sebelum ada napi kiriman yang dinyatakan reaktif tersebut.

"Ruangan isolasi ini khusus. Memang bentuknya seperti sel, tapi terpisah dengan warga binaan lain. Sehingga dipastikan tidak ada interaksi dengan warga binaan di sini," ujarnya.

Total kamar di sel khusus ini kata Amico berjumlah 13 kamar. Satu kamar satu orang. Adapun petugas yang boleh masuk hanya petugas kesehatan internal Lapas saja.

"Sejak kita menerima dari awal hingga sekarang, protokol APD lengkap sudah diberlakukan. Hanya petugas medis saja yang boleh masuk," ceritanya.

Saat ini, kondisi narapidana ini dalam keadaan stabil. Bahkan dari pemeriksana petugas medis, yang bersangkutan sebutnya tidak ada gejala tertentu. "Kondisinya sehat, tidak ada gajala klinis."

Karena terkait dan terindikasi Covid-19, maka pihak Lapas sebut Amico selalu berkoordinasi dengan Tum Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Banjarbaru.

Ditanya soal asal napi dan bagaimana kronologi hingga diketahui reaktif, Amico menolak untuk menjelaskan.

"Karena kami di sini hanya sebagai fasilitator tempat rujukan. Kita tidak tahu secara rincinya, karena warga binaan (berstatus reaktif) ini dari UPT (rutan, red) daerah lain," ucapnya.  (rvn/bin/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X