BANJARBARU - Saat ini, operasional Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 5 Banjarbaru di Landasan Ulin dipastikan akan dimulai. Diketahui sudah ada calon siswa yang mendaftar.
SMAN baru ini sendiri belum ada gedungnya. Alhasil harus menumpang di SMPN 4 Banjarbaru. Sembari menunggu gedung rampung dibangun. SMAN ini sendiri juga sangat penting mengingat selama ini banyak siswa lulusan SMP di areal Landasan Ulin tidak terakomodir karena belum adanya SMA Negeri.
Meski SMA berada di bawah naungan Pemprov Kalsel melalui Dinas Pendidikan. Anggota DPRD Banjarbaru, Emi Lasari meminta agar Pemko jangan lepas tangan. Selain karena berdomisili di Banjarbaru, menurut Emi pihak Pemko khususnya Disdik turut bertanggungjawab dari tahapan pembangunan SMA ini yang sempat berpolemik.
"Kita minta Pemko bertanggungjawab juga. Sebab dahulu Disdik gagal merealisasikan pembelian lahan untuk SMAN 5 ini, sehingga tertunda dan sekarang harus menumpang. Padahal kita di DPRD sudah menganggarkan pembelian itu," sorot Emi.
Legislator PAN ini juga menyoal agar Disdik juga harus memikirkan operasional SMAN 5 Banjarbaru ini yang sekarang ditampung di SMPN 4 Banjarbaru. "Disdik harusnya bisa membantu, semisal operasional listrik atau PDAM di SMPN 4 tersebut," tambahnya.
Menurut data yang diketahui Emi, pihak Dinas Provinsi tidak menganggarkan untuk biaya operasional di SMPN 4 Banjarbaru sebagai sekolah yang menampung. Sebab, Disdik Provinsi katanya baru bisa menganggarkan ketika sudah ada bangunan SMAN 5 Banjarbaru.
"Iya dinas (pendidikan) Provinsi tidak ada menganggarkan. Nah hal seperti ini harus direspons Pemko, jangan sampai nanti ketika sudah berjalan malah membebankan pihak SMPN 4 atau orang tua murid," ujarnya.
Bagi Emi, tanggungjawab ini adalah sebagai bentuk pengganti keteledoran Disdik Banjarbaru sewaktu gagal merealisasikan pembelian lahan SMAN 5 di akhir tahun 2019 lalu.
"Kita minta ini agar dianggarkan, sebagai tanggungjawab karena polemik yang lalu. Kita tidak mau membebani SMPN 4 atau orang tua murid tadi," tuntasnya. (rvn/bin/ema)