BARABAI - Surat yang berisikan kandidat kepala daerah yang diusung partai Golkar di Pilkada Kalsel menimbulkan gejolak di internal partai lain yang namanya tercantum dalam surat bernomor A-054/GOLKAR-KS/VI/2020.
Seperti partai Berkarya di Hulu Sungai Tengah (HST). Ketua DPD Berkarya HST, Yazid Fahmi kaget ketika mendapat surat Golkar yang menyeret partainya dalam koalisi pendukung bakal calon Bupati Hulu Sungai Tengah Saban Effendy dan Abdilah Alaydrus periode 2020-2025.
“Secara resmi partai Berkarya belum menentukan arah dukungan. Bahkan ketika surat itu beredar di publik kami belum menerima surat lamaran dari paslon yang bersangkutan. Kami baru menerima surat lamaran dari pasangan Saban Effendy dan Abdilah Alaydrus tanggal 29 Juni lalu,” ujarnya kemarin.
Sebagai ketua DPD partai. Yajid merasa tidak nyaman dengan anggota internal partainya. Dianggap melangkahi pengurus partai dan mengambil kebijakan sendiri. “Pertengahan Juli nanti baru akan ada rapat internal partai terkait arah dukungan di pemilihan Bupati Barabai,” tambah Yajid yang juga anggota DPRD HST itu.
Diakuinya memang ada komunikasi politik yang terjalin dengan beberapa pasangan calon. Menurutnya itu belum bisa dikatakan keputusan final. Biar bagaimana pun, keputusan arah dukungan memerlukan surat rekomendasi dari DPP Berkarya.
Terutama komunikasi dengan pasangan Saban Effendy dan Abdilah Alaydrus. Namun Yajid menjelaskan komunikasi ini terjalin ketika ada wacana Pilkada kemungkinan diundur tahun 2021. Namun setelah keputusan final Pilkada tetap digelar 2020 sampai sekarang belum ada komunikasi lagi.
“Memang ada komunikasi. Cuma sebatas komunikasi antara pasangan calon Bupati dan ketua partai. Keputusan partai tetap menunggu hasil rapat internal,” ungkapnya.
Sebelumnya Saban Effendy sudah menceritakan, Ketua DPD Berkarya HST, Yazid Fahmi langsung menghubunginya setelah membaca surat tersebut. Namun dia tak merincikan soal pembicaraan yang terjalin keduanya. (mal/bin/ema)
