BANJARMASIN - Di masa pagebluk Covid-19, bersepeda menjadi pilihan olahraga yang paling praktis. Di Banjarmasin tidak hanya siang, sore, atau malam, bahkan ada yang berangkat ke tempat kerja menggunakan sepeda.
Namun meningkatnya jumlah pesepeda tidak diiringi fasilitas jalur khusus. Apalagi kendaraan baik roda dua maupun roda empat masih ada yang nakal menggunakan lajur pesepeda. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banjarmasin sudah mengetahui kondisi tersebut. Mereka berencana untuk menambah jalur khusus pesepeda di sejumlah jalan. “Kami sudah merencanakan untuk membuat jalan khusus pesepeda,” ungkap Kadishub Kota Banjarmasin, Ichwan Noor Chalik kemarin.
Menurutnya, jalur pesepeda di Banjarmasin masih sedikit. Misalnya, Jalan Sudirman, Lambung Mangkurat, dan S Parman. Padahal jumlah pesepeda dari hari ke hari kian bertambah. “Di kawasan Jalan H Hasan Basri dan A Yani yang paling panjang. Yang ada ini baru sebagian,” sebutnya.
Hanya saja, realisasinya tidak bisa cepat. Menurut Ichwan, untuk membuat jalur pesepeda, pihaknya harus berkoordinasi dengan lintas sektor. Tidak hanya di tingkat provinsi, juga di tingkat pusat.
Pengelolaan jalan di Banajrmasin tidak hanya dikelola Pemko saja, melainkan ada pula yang dikelola provinsi dan nasional. “Kendalanya, tidak semua jalan dikelola oleh pemko. Ada yang dikelola pusat. Jadi koordinasinya juga harus lintas sektor,” jelasnya.
Ichwan akan segera melakukan koordinasi lintas sektor. “Kalau petugas langsung cat, kemudian besoknya dari dinas lain melakukan pengaspalan bagaimana, kan repot. Makanya harus koordinasi dulu,” terangnya.
Ichwan mengaku soal regulasi untuk para pesepeda masih menunggu dari pusat. “Sementara belum perlu dibuatkan perda. Walaupun akan dibuatkan, tidak perlu perda. Cukup perwali saja,” yakinnya.(gmp/dye/ema)