BANJARMASIN - Pagebluk Covid-19 menerpa pegawai RSUD Sultan Suriansyah.
Kini kekurangan tenaga medis. Tepatnya, seusai seluruh pegawai rumah sakit milik Pemerintah Kota (Pemko Banjarmasin) itu menjalani rapid test.
Ada 427 karyawan mulai dari tenaga medis, petugas laundry, hingga satpam yang mengikuti tes cepat. Hasilnya, ada 65 karyawan dinyatakan reaktif. Dilanjutkan menjalani swab, sebagian hasilnya yang sudah keluar ditemukan 11 orang dinyatakan positif Covid-19.
Direktur Utama RSUD Sultan Suriansyah, Sukotjo Hartono menyampaikan bahwa ada dugaan yang terpapar itu karena melakukan interaksi atau kontak langsung dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Alhasil, pihak manajemen rumah sakit mengajukan penambahan tenaga medis kepada Pemko Banjarmasin.
Sukotjo menjelaskan pihaknya memerlukan sedikitnya ada 100 tenaga kesehatan yang diajukan. Rinciannya, terdiri dari dokter paru, dokter umum, perawat, bidan, hingga pihak administrasi. "Usulan sudah kami ajukan ke Dinas Kesehatan," ujarnya, ketika dikonfirmasi Radar Banjarmasin kemarin (2/7).
Sukotjo mengatakan penambahan tenaga medis ini memang sangat diperlukan. Tidak hanya menutupi kekurangan karena ada karyawan yang harus menjalani karantina. Rumah sakit ini juga sedang dipersiapkan sebagai rujukan untuk pasien Covid-19.
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina menjelaskan bahwa nota dinas penambahan tenaga medis tersebut sudah diajukan oleh Dinas Kesehatan. "Kami membuka kembali kesempatan tenaga medis untuk bisa membantu di sana," ujarnya di Balai Kota, kemarin.
Selain untuk membantu di rumah sakit, para tenaga medis yang nantinya direkrut juga bakal ditempatkan di rumah karantina. Pemko sedang berupaya menambah rumah karantina. Ibnu menjelaskan status para tenaga medis yang diterima nanti bakal ditetapkan sebagai pegawai kontrak.(war/dye/ema)
