Kecewa Usulan Internet Gratis

- Jumat, 3 Juli 2020 | 11:53 WIB
Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kalsel, M Lutfi Syaifuddin.
Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kalsel, M Lutfi Syaifuddin.

BANJARMASIN - Usulan bantuan internet gratis bagi siswa selama proses belajar di masa wabah corona tampaknya harus ditahan. Pasalnya usulan Komisi IV DPRD Provinsi Kalsel belum mendapat lampu hijau dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kalsel.

"Kami sangat kecewa jawaban Gugus Tugas yang menyatakan ini masih dalam proses penelaahan," kata Luthfi, usai pertemuan dengan mitra kerja Komisi IV bidang pendidikan, kemarin.

Padahal dunia pendidikan selama pandemi ikut terdampak. Seluruh sekolah terpaksa diliburkan. Proses belajar mengajar yang biasanya bertatap muka diganti secara online. Orang tua siswa terpaksa harus mengeluarkan biaya ekstra untuk membeli kuota internet agar anaknya tetap bisa mengikuti pelajaran dari guru di sekolah.

Sementara di tengah pagebluk, masyarakat kesulitan mencari nafkah. Usaha banyak yang jeblok, tak sedikit perusahaan terpaksa merumahkan bahkan PHK karyawannya. Di sini dibutuhkan kepedulian pemerintah terhadap calon generasi penerus bangsa agar mereka tetap bisa mendapatkan pengetahuan.
Menurutnya, usulan internet gratis itu merupakan aspirasi masyarakat yang masuk ke Komisi IV. Usulan tersebut sudah disampaikan ke tim GTPP Covid-19 Kalsel awal Juni lalu.

Politikus Gerindra ini mendesak pemerintah segera menindaklanjuti. Jika tidak, dia mengancam akan membentuk Panitia Khusus (Pansus). "Kalau tidak ditindaklanjuti kami akan buat Pansus," ucapnya.

Dunia pendidikan di Kalsel sangat terdampak karena anggaran pendidikan Tahun Anggaran (TA) 2020 kurang lebih Rp88 miliar dipangkas dan dialihkan untuk pembiayaan penanganan Covid-19. "Aspek pendidikan tidak kalah penting dengan aspek lainnya yang terdampak pandemi Covid-19," tukasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel, H M Yusuf Effendi menyebut dari 127 ribu lebih siswa tingkat SMA/SMK sederajat di Kalsel, 16 persen di antaranya dinilai memerlukan bantuan internet gratis.

"Peserta didik yang butuh dukungan internet untuk akses belajar daring sekitar 20 ribu dari total sekitar 127 ribu lebih siswa kita di Kalsel," katanya.

Menurutnya, bantuan internet gratis memang seharusnya disesuaikan dengan mempertimbangkan sejumlah faktor. "Faktor perkiraan pelaksanaan belajar dari rumah dan program masing-masing satuan pendidikan," jelasnya.

Plt Wakil Ketua Harian GTPP Covid-19 Kalsel, Roy Rizali Anwar menyatakan pihaknya membutuhkan waktu setidaknya satu atau dua pekan untuk mengkaji lebih dalam terkait rekomendasi yang disampaikan Komisi IV DPRD Provinsi Kalsel tersebut. "Nanti akan kami kaji," ujarnya kepada awak media.

Roy mengatakan akan mengundang pakar dan membahas usulan dari dewan tersebut. Materinya terkait kebutuhan anggaran yang diperlukan serta pemenuhan indikator urgensinya untuk menentukan bisa atau tidaknya rekomendasi itu dipenuhi. Menggunakan anggaran penanganan dan penanggulangan Covid-19 yang sudah dicadangkan.

"Kalau bicara kondisi keuangan sekarang dengan jumlah kasus masih bertambah, tentu memerlukan alokasi anggaran yang tidak sedikit. Jadi kami akan dalami apakah menjadi prioritas di kondisi sekarang ini," katanya.(gmp/dye/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X