MARTAPURA – Mesin partai dalam Pilkada Banjar mulai terpolarisasi untuk dua kandidat besar: H Rusli – KH M Fadlan Asyari dan H Saidi Mansyur – Habib Idrus bin Ali Al Habsyie. Kendati kedua kubu telah memenuhi kuota 9 kursi, faktanya tetap ada pendekatan untuk menambah dan memperkuat koalisi.
Arah koalisi Saidi Mansyur – Habib Idrus adalah tiga partai besar, yakni Nasdem (7 kursi), PKB (5 kursi), dan Partai Demokrat (4 kursi). Sementara Rusli – Fadlan Asyari resmi mengantongi dukungan PPP (5 kursi) dan PKS (2 kursi), selain juga dukungan Partai Golkar (8 kursi).
Dua kubu itu kini bersaing merebut pengaruh, suara, dan simpati masing-masing partai yang belum menentukan sikap. Demi jadi orang nomor satu Kabupaten Banjar. Harapannya, mesin partai bisa bergerak, mulai pengurus partai, calon anggota dewan dan saling membidik warga pemilih atau konstituen.
Di tengah panasnya persaingan dua kekuatan itu, bakal calon Bupati Banjar Gusti Sulaiman Razak mundur dari konstelasi Pilkada Banjar. Keputusan Sulaiman mengikuti langkah Bupati Banjar halilurrahman yang tidak lagi mengikuti ketatnya persaingan Pilkada dengan pertimbangan pribadi.
Chairil Anwar, juru bicara H Rusli – Fadlan Asyari mengakui, dalam konstelasi pilkada semua calon pasti menginginkan rekan koalisi yang solid. Seperti menggandeng beberapa partai yang seirama dengan visi dan misi calonnya. Namun, pada akhirnya sangat tergantung keputusan DPP tiap parpol.
“Sudah ada beberapa partai yang sepaham dengan langkah politik kami. Tapi, semua tergantung keputusan pusat,” ungkap Chairil Anwar, kemarin.
Demikian juga yang diungkapkan oleh H Akhmad Rozanie Himawan Nugraha dari tim pemenangan Saidi Mansyur – Habib Idrus di Pilkada Banjar. Kendati sudah memastikan dukungan untuk mendaftar ke KPU, tetap ada usaha mendekati rekan koalisi. Pasalnya pertarungan pada Pilkada Banjar tidak mudah walaupun elektabilitas pasangan yang diusungnya sangat baik.
“Alhamdulillah, pengusung Saidi Mansyur – Habib Idrus sudah lebih dari syarat minimal. Tetap kami membangun komunikasi dengan parpol lain,” ungkapnya.
Lalu, kemana suara Partai Gerindra yang jadi partai pemenang di Kabupaten Banjar. Dari keterangan Sekretaris Gerindra Banjar Abdul Manan Rifani, semua diserahkan kepada Ketua DPD Gerindra Kalsel H Abidin dan Ketua Umum H Prabowo Subianto. “Apapun keputusan dari ketua umum, itulah yang akan kami laksanakan di Banjar,” pungkasnya.
Selain dua kubu yang maju dari jalur partai, sebenarnya masih ada tiga kuda hitam yang cukup signifikan memecah suara. Ketiganya adalah calon perseorangan. Yaitu Yunani – Shidiq, Mada Teruna – Ferryansyah dan Andin Sofyannor - Guru Oton. Status mereka sangat ditentukan oleh verifikasi faktual dukungan KTP yang saat ini masih berlangsung.
Menanggapi dua kubu besar yang terbentuk jelang Pilkada Kabupaten Banjar, Andin Sofyannor mengatakan hal itu tidak mengejutkan. "Sederhana saja, mereka saat ini sama-sama menjabat, jadi wajar ada opini seperti itu," ucap mantan anggota DPRD Banjar itu.
Andin mengatakan meski maju lewat jalur independen, dia optimistis bisa mendapatkan dukungan dari masyarakat Banjar. "Kita akan lalui ini sebaik-baiknya," ucapnya.
____
Denny Masih Bergerilya
Sementara itu, meski sudah memastikan mendapatkan dukungan Gerindra dan Demokrat, bakal calon gubernur Denny Indrayana masih terus melalukan lobi ke partai politik lain.