Ribuan Sampel Masih Mengantre, Angka Kasus Masih Sulit Ditekan

- Jumat, 3 Juli 2020 | 12:24 WIB
Petugas di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Banjarbaru saat menerima sampel swab, beberapa waktu lalu. Kemarin, tercatat ada 4.948 sampel yang masih mengantre untuk diperiksa. | FOTO: BBTKLPP BANJARBARU FOR RADAR BANJARMASIN
Petugas di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Banjarbaru saat menerima sampel swab, beberapa waktu lalu. Kemarin, tercatat ada 4.948 sampel yang masih mengantre untuk diperiksa. | FOTO: BBTKLPP BANJARBARU FOR RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Masifnya pelacakan terhadap para pasien positif Covid-19, ternyata belum diimbangi dengan percepatan pemeriksaan spesimen. Hingga Kamis (2/7) di Kalsel masih ada ribuan sampel yang belum diperiksa, lantaran keterbatasan alat PCR (polymerase chain reaction).

Di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Banjarbaru misalnya, tercatat ada 4.948 sampel yang masih mengantre untuk diperiksa. Karena, alat PCR yang tersedia di laboratorium kewalahan untuk mengejar banyaknya spesimen yang diterima.

"Dua alat PCR yang kami miliki cuma bisa memeriksa 500 sampel per hari. Sementara sampel yang datang setiap harinya lebih dari itu. Ada sampai 600, 700, bahkan 900 sampel," kata Kepala BBTKLPP Banjarbaru Slamet Mulsiswanto.

Dia mengungkapkan, banyaknya sampel yang masih mengantre dikarenakan Pemprov Kalsel tidak segera membuka peluang untuk memaksimalkan laboratorium pemeriksaan di sejumlah rumah sakit.

"Misal, di RS Anshari Saleh. Di sana sudah ada alatnya. Harusnya ditingkatkan lagi kapasitasnya. Sehingga, sampel yang di Banjarmasin bisa ditangani di sana. Tidak lagi ke sini," ungkapnya.

Sedangkan untuk di daerah Banua Enam, dia menyebut ada RS Pertamina Tanjung, Tabalong yang sudah bekerja sama dengan Pemprov Kalsel untuk melakukan pemeriksaan sampel swab. Menurutnya, kabupaten yang ada di sana seharusnya tidak lagi mengirim spesimen ke BBTKLPP Banjarbaru. "Supaya pemeriksaan sampel bisa terbagi," sebutnya.

Disinggung bagaimana dengan stok reagen yang ada di BBTKLPP Banjarbaru saat ini, Slamet menyampaikan, ketersediaan cairan untuk mengetahui reaksi kimia dalam mendeteksi infeksi virus corona tersebut hanya tersisa untuk pemakaian satu pekan ke depan. "Tapi, kami sudah mengirim surat permintaan ke Litbangkes dan BPBD Kalsel. Sekarang sedang diproses," ucapnya.

Secara terpisah, terkait banyaknya sampel yang belum diperiksa, Plt Kepala Pelaksana BPBD Kalsel, Roy Rizali Anwar menuturkan, Pemprov Kalsel saat ini sedang berupaya melakukan percepatan pemeriksaan. "Kita sudah mengoperasikan alat PCR di RS Anshari Saleh. Di sana dalam dua shift bisa memeriksa 94 sampel," tuturnya.

Kemudian di RSUD Ulin Banjarmasin, dia menyampaikan, dua alat bantuan dari BNPB kemungkinan sekitar dua hari lagi sudah bisa dioperasikan. Dengan kapasitas sekitar 180 sampel per hari. "Di RSUD Ulin juga bakal ada satu alat lagi yang datang. Sekarang sedang dalam perjalanan. Kapasitasnya kalau dua shift bisa memeriksa 180-an sampel," ucapnya.

Untuk bisa mengoptimalkan alat PCR di RS Anshari Saleh dan RSUD Ulin, Roy mengungkapkan, pihaknya telah meminta tim dari BBTKLPP Banjarbaru untuk memberikan pendampingan selama dua hari: kemarin dan hari ini. "Supaya bisa maksimal. Misal yang tadinya cuma bisa memeriksa sebanyak dua shift, mudah-mudahan bisa tiga shift," ungkapnya.

Lanjutnya, selain menyediakan alat di dua rumah sakit di Banjarmasin tersebut, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel juga menjalin kerja sama dengan RS Pertamina Tanjung. Guna mempercepat pemeriksaan sampel. "Di sana ada satu alat, kapasitasnya 350 sampel per hari. Tapi, kita diberi kuota 100 sampai 150 per hari. Karena sisanya untuk pihak swasta," ujarnya.

Tim Gugas sendiri sudah mulai mengantar sampel di RS Pertamina Tanjung sejak dua hari yang lalu. "Sampel yang dikirim ke rumah sakit ini berasal dari 4 kabupaten di wilayah sana. Yakni, Tabalong, Balangan, HSU dan HST," beber Roy.

Selain di sana, dia membeberkan, Pemprov Kalsel juga akan mengirim spesimen di Laboratorium Lokalitbang Tanah Bumbu. Di sana ada satu PCR berkapasitas sekitar 180 sampel per hari. "Alat pendukungnya sekarang masih dipesan. Mudah-mudahan dua minggu ke depan bisa siap," bebernya.

Di samping itu, dia menyampaikan, ada juga alat milik salah satu perusahaan swasta di Angsana yang bisa diajak kerja sama untuk percepatan pemeriksaan sampel swab di Kalsel. "Kalau kita butuh, kita bisa langsung bekerja sama dengan mereka," ucapnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X