BARABAI - Kasus suspect corona meninggal kembali terjadi di Hulu Sungai Tengah (HST). Jenazah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa Sungai Buluh, Kecamatan Labuan Amas Utara (LAU), Jumat (3/7) siang.
Camat LAU, M Anhar menjelaskan proses pemakaman jenazah mengalami kendala. Keluarga almarhum sempat menolak dimakamkan dengan protokol penanganan Covid-19.
"Hasil swab belum keluar. Tapi rapid tes almarhum reaktif. Keluarga menolak dimakamkan (dengan protokol Covid-19) alasannya yang bersangkutan tidak pernah pergi kemana-mana," ujar Camat kepada Radar Banjarmasin.
Setelah Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 HST memberikan edukasi kepada keluarganya, akhirnya proses pemakaman jenazah bisa dilaksanakan.
"Dinkes HST, BPBD HST, Polres dan Koramil bersama-sama memberikan penjelasan kepada keluarganya. Akhirnya bersedia," tambahnya.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 HST, Sakdillah merincikan jenazah suspect corona berjenis kelamin laki-laki usia 70 tahun. Dia sempat dirawat di RS Damanhuri Barabai sebelum akhirnya meninggal karena penyakit jantung.
"Infonya almarhum minta pulang atas kemauan sendiri. Terus dilakukan swab di Puskesmas tapi hasilnya belum keluar," jelasnya.
Sampai sekarang tercatat ada dua kasus suspect corona yang meninggal. Hasil swab keduanya sampai sekarang belum diketahui. Untuk kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang meninggal, di Hulu Sungai Tengah ada satu orang. (mal/bin/ema)
