13 Sekolah Kekurangan Siswa, Tak Dilarang Kembali Buka Pendaftaran

- Senin, 6 Juli 2020 | 12:30 WIB
MASIH ADA KESEMPATAN: Dari total 35 SMPN se Kota Banjarmasin, ada 13 SMP yang masih kekurangan daya tampung. Dalam foto, petugas di salah satu SMPN di Kota Banjarmasin ketika menginput data PPDB online. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
MASIH ADA KESEMPATAN: Dari total 35 SMPN se Kota Banjarmasin, ada 13 SMP yang masih kekurangan daya tampung. Dalam foto, petugas di salah satu SMPN di Kota Banjarmasin ketika menginput data PPDB online. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online tingkat SMPN tahun ajaran 2020/2021 di Banjarmasin telah berakhir. Sebelumnya, PPDB online dibagi dalam dua jalur. Jalur prestasi dan afirmasi atau pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang diselenggarakan pada 22-24 Juni 2020. Kemudian dilanjutkan dengan PPDB online jalur zonasi yang diselenggarakan sejak 29 Juni hingga 4 Juli 2020.

Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin terkait laporan PPDB Online, selama pelaksanaannya berlangsung ada 7.397 pendaftar. Dari jumlah kuota yang disediakan sebanyak 7.114 untuk seluruh atau 35 SMPN di Banjarmasin.

Namun, selama PPDB Online digelar, yang lulus hanya berjumlah 6.068. Rinciannya, PPDB online jalur prestasi ada 494 siswa yang lulus, jalur afirmasi sebanyak 1.016, dan online zonasi sebanyak 4.558. Artinya, masih ada kuota sebanyak 1.046.

Ada 13 SMPN yang kekurangan daya tampung. SMPN 10, SMPN 13, SMPN 14, SMPN 16, SMPN 17, SMPN 18, SMPN 20, SMPN 21, SMPN 22, SMPN 25, SMPN 28, SMPN 29, dan SMPN 32.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Totok Agus Daryanto menjelaskan bahwa pihak sekolah tidak dilarang jika ingin kembali menerima siswa baru. Hingga dimulainya tahun ajaran baru.

Totok menilai ada 10.662 siswa lulusan SD/MI yang berpeluang mendaftar di sekolah-sekolah tersebut. Kendati 28 persennya diprediksi sudah mendaftar di MTs atau pondok pesantren yang lebih dulu melakukan seleksi PPDB. "Jika masih ada yang mengakses, tidak dilarang. Karena keberadaan sekolah negeri untuk melayani masyarakat," tambahnya.

Bagi siswa yang dinyatakan gugur, Totok menjelaskan bisa mendaftar di SMP swasta. Jumlahnya cukup banyak, dan juga hampir ada di setiap kecamatan.

Sedangkan untuk proses pendaftaran ulang, Totok menegaskan tetap diakses melalui aplikasi. Jadi tidak diperkenankan datang ke sekolah untuk menghindari kerumunan massa.

Totok memastikan bahwa tahun ajaran baru dimulai pada 13 Juli 2020. Namun, tetap dilaksanakan secara daring atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Alasannya, karena penyebaran CoVID-19 yang masih tinggi. Jadi, tidak memungkinkan untuk diselenggarakan secara tatap muka. "Nanti ada surat edaran terbarunya," tegasnya.

Perlu diketahui, dari data yang dimiliki Dinas Pendidikan Banjarmasin juga terdapat 1.329 kelebihan pendaftar karena gugur dan ditolak. Jumlah itu terdiri dari siswa mendaftar berulang kali. Sedangkan data yang diterima acuannya cuma 1 saja. Jadi, statusnya ditolak.

Kemudian siswa yang sudah gugur itu mencoba mendaftar lagi. Sudah terdaftar, namun tidak terverifikasi dan tidak masuk pada hasil perankingan. Selanjutnya pendaftar gugur karena salah memilih sekolah pilihan yang terlalu jauh dengan jarak rumah.(war/dye/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X