Aliansi Relawan Covid-19 Terbentuk Karena Keresahan; Temui Langsung Masyarakat, Pasang Poster di Masjid

- Senin, 6 Juli 2020 | 12:33 WIB
AJARI: Aliansi relawan Covid-19 memberikan edukasi kepada anak-anak PAUD di Banjarmasin.
AJARI: Aliansi relawan Covid-19 memberikan edukasi kepada anak-anak PAUD di Banjarmasin.

Pagebluk Covid-19 tak menunjukkan tanda-tanda menurun. Trennya justru terus meningkat. Kondisi ini memantik munculnya sejumlah relawan. Salah satunya Relawan Covid-19 Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat.

-- Oleh: ENDANG, Banjarmasin --

Perkumpulan mahasiswa Fakultas Kedokteran ULM Banjarmasin ini menemui Komisi IV DPRD Provinsi Kalsel, beberapa hari lalu. Ketua Komisi IV, M Lutfi Syaifuddin memperkenalkan mereka adalah Relawan Covid-19 FK ULM.

Ellen Ayuningtyas Pratidina menceritakan tercetusnya Relawan Covid-19 FK ULM Banjarmasin ini karena melihat kondisi pagebluk di Banua tidak menunjukkan penurunan. “Sekitar awal Maret terbentuknya. Karena tak turun-turun menjadi keresahan bagi kami mahasiswa FK,” katanya.

Menurut Ellen, belum terlihat pergerakan yang masif dalam menangani penyebaran virus dari Wuhan, Tiongkok. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FK ULM Banjarmasin lantas menginisiasi membentuk Relawan Covid-19. Kawan-kawan mahasiswa banyak yang ikut bergabung. Markasnya di BEM FK ULM Banjarmasin.

Berhubung masih berstatus mahasiswa, hal yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan edukasi kepada masyarakat. Supaya mudah diterima, mereka langsung turun menemui masyarakat sembari membagikan masker, cairan antiseptik (hand sanitizer), dan sebagainya.

Namun, pergerakan itu dirasakan masih kurang luas. Anggotanya hanya internal kampus. Padahal di Kalsel banyak kampus-kampus kesehatan baik negeri maupun swasta yang ingin ikut membantu. Mereka pun ingin mengumpulkan semuanya baik mahasiswa maupun yang sudah lulus kuliah di bidang kesehatan. Mulai dokter muda, perawat, bidan, sampai psikolog. “Makanya kami meluaskan jangkauan dengan membentuk Aliansi Relawan Covid-19. Supaya mahasiswa maupun tenaga medis dari berbagai kampus bisa ikutan,” ujarnya. Kini anggotanya sudah seribu lebih. Tersebar di seluruh Kalsel.

Mereka bisa bergerak lebih masif sesuai kompetensinya masing-masing di seluruh kabupaten/kota. Bersama-sama mengedukasi membantu pemerintah dalam menangani penyebaran virus corona.
Meski di Banjarmasin tidak lagi diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), bukan berarti penularan berhenti. Mereka tetap mengimbau masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan. Di sinilah peran relawan dibutuhkan memberikan edukasi tentang Covid-19 ini. “Relawan ini bisa menjadi agen perubahan stigma di masyarakat,” harapnya. Namun, pergerakan mereka untuk mengedukasi masyarakat tidak dilakukan tiap hari.

Ellen mengungkapkan sudah ada beberapa agenda kegiatan lain yang ingin dilaksanakan setelah pergerakan mereka berubah membesar menjadi aliansi. Salah satunya ingin memasang poster di seluruh tempat-tempat ibadah. Aksi mereka didukung para donatur yang menyumbangkan dana.

Tempat ibadah dipilih karena menurutnya peranan tokoh-tokoh agama dinilai sangat ampuh membantu memberikan edukasi terhadap seluruh jemaah. “Tempat ibadah ini sebagai perpanjangan tangan kami. Tokoh agamanya bisa membantu mengedukasi jamaah,” tuntasnya.(dye/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X