SMK Diajar Guru Honorer

- Senin, 6 Juli 2020 | 12:48 WIB
PENYELAMAT: Para guru honorer saat unjukrasa beberapa waktu lalu. Mereka dibutuhkan untuk mengajari sekolah-sekolah yang belum memiliki guru negeri. | DOK/RADAR BANJARMASIN
PENYELAMAT: Para guru honorer saat unjukrasa beberapa waktu lalu. Mereka dibutuhkan untuk mengajari sekolah-sekolah yang belum memiliki guru negeri. | DOK/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Empat sekolah jenjang SMA/SMK sederajat baru yang resmi dioperasionalkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel tidak memiliki guru negeri. Para siswa akan diajar oleh para guru honorer.

Empat sekolah tersebut adalah SMKN 4 Marabahan, SMKN 2 Sungai Pinang, SMKN 2 Simpang 4, dan SMAN 2 Karang Intan. Keempat sekolah tersebut terbilang jauh dan minim sumber daya manusia atau guru dan tenaga kependidikannya masih terbatas.

“Tenaga PNS di empat sekolah tersebut hanya kepala sekolah. Mereka yang diarahkan mencari tenaga kontrak di masing-masing sekolah,” terang Kabid GTK Disdikbud Kalsel, Abdul Rahim.

Guru dari PNS atau yang bersertifikasi ditarget baru tahun depan mengisi empat sekolah baru tersebut. “Guru PNS yang tersertifikasi belum bisa ditempatkan, sebab akan mengganggu syarat sertifikasi yang bersangkutan,” jelasnya.

Dia menjelaskan, kelas di sekolah baru itu hanya satu kelas. Sementara, untuk memenuhi 7 jam mengajar per hari, dipastikan tidak akan mencukupi. “Dikhawatirkan jika guru tersertifikasi ditempatkan di sekolah baru, mereka tidak bisa memenuhi jam mengajar,” imbuhnya.

Memang bisa saja memenuhinya mengajar ke sekolah lain. Namun, guru tersebut akan saling kejar-kejaran waktu mengajar. Belum lagi tenaganya. Dan pada akhirnya pembelajaran akan kurang maksimal. “Kasihan juga mereka jika harus lari sana sini untuk memenuhi syarat sertifikasi,” tukasnya.

Lalu apakah guru yang tidak tersertifikasi berminat mengajar di sekolah baru tersebut?

“Tak masalah. Banyak yang berminat, tapi kami lihat dulu jarak rumah mereka dengan sekolah, jangan sampai terlalu jauh dan seperti dipaksakan,” sebutnya. 

Di sisi lain, kabid Bina SMK Disdikbud Kalsel Syamsuri menambahkan, animo masyarakat sekolah di SMK baru cukup tinggi. Apalagi, selama ini SMK harus ke daerah lain yang jaraknya jauh.

Dia memberi contoh seperti SMKN 2 Sungai Pinang, Kabupaten Banjar yang jauh dari kota. “Ini untuk mengakomodir masyarakat pedesaan,” kata Syamsuri. (mof/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X