Tokoh Adat Kritik Raperda Arsip Budaya

- Selasa, 7 Juli 2020 | 09:44 WIB
BANYAK KRITIK: Anggota Kerukunan Keluarga Kerajaan Cantung, Saijul Kurnain menunjukkan replika lukisan istana Kerajaan Cantung dari museum Belanda dalam rapat dengar pendapat terkait Raperda tentang arsip budaya di Gedung DPRD Kotabaru, Senin (6/7) kemarin. | Foto: Zalyan Shodiqin Abdi/Radar Banjarmasin
BANYAK KRITIK: Anggota Kerukunan Keluarga Kerajaan Cantung, Saijul Kurnain menunjukkan replika lukisan istana Kerajaan Cantung dari museum Belanda dalam rapat dengar pendapat terkait Raperda tentang arsip budaya di Gedung DPRD Kotabaru, Senin (6/7) kemarin. | Foto: Zalyan Shodiqin Abdi/Radar Banjarmasin

KOTABARU - Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Apalagi sejarah leluhur di zaman perjuangan. "Semangat patriotik mereka penting kita teladani," kata anggota Kerukunan Keluarga Kerajaan Cantung, Saijul Kurnain, di Gedung DPRD, Senin (6/7). 

Sayangnya kata Kurnain, saat ini banyak anak muda tidak tahu sejarah perjuangan di Kabupaten Kotabaru. Arsip-arsipnya pun sangat minim. "Sedih melihat arsip kerajaan Cantung tidak semua instansi punya," ungkapnya.

Padahal ia dan kawan-kawan, bahkan sampai ke Belanda. Hanya untuk mengejar tambahan data pembuatan buku sejarah kerajaan Cantung.

Senada, Ketua Lembaga Adat Kerajaan Pulau Laut, Gusti Rendy menyesalkan. Minimnya pengetahuan publik terkait sejarah di Pulau Laut. "Saya ada bertanya-tanya. Sedikit sekali yang kenal (Kerajaan Pulau Laut)," akunya.

Dua keturunan kerajaan itu hadir di DPRD atas undangan Komisi III. Membahas Raperda tentang arsip budaya yang diusulkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kotabaru.

Raperda yang diusulkan itu menurut mereka sangat mentah. Banyak item, banyak hal teknis yang tidak diatur. "Kalau Raperda ini rencananya hanya untuk arsip Dinas Pendidikan, sayang sekali," kata Kurnain.

Ia berharap, Raperda nantinya bisa disusun sedemikian, sehingga menjadi Perda induk yang mengatur masalah budaya dan sejarah di Kotabaru. "Jika ini bisa jadi, mungkin ini pertama ada," tambah Gusti Rendy.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Gewsima Mega Putra setuju, pembahasan Raperda akan dilanjutkan pada sesi berikutnya. "Agustus minggu ke dua kita lanjut. Supaya banyak waktu eksekutif mengaplikasikan semua usulan tadi. Utamanya yang dari lembaga adat," ujarnya.

Kepada wartawan, Gewsima menekankan, eksekutif harus menggodok Raperda itu. Agar tidak terkesan asal usul. Alias hanya untuk menampung program-program di Dinas Pendidikan. "Sayang kalau Raperda itu hanya untuk itu," tuntasnya. (zal/bin/ema)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X