Membludak, Pasien Covid-19 Bahkan Harus Dirawat di IGD

- Selasa, 7 Juli 2020 | 10:56 WIB
MULAI KEWALAHAN TEMPAT: Para tenaga kesehatan (nakes) di RSD Idaman Banjarbaru yang bertugas menangani pasien virus corona atau Covid-19. | DOK/RADAR BANJARMASIN
MULAI KEWALAHAN TEMPAT: Para tenaga kesehatan (nakes) di RSD Idaman Banjarbaru yang bertugas menangani pasien virus corona atau Covid-19. | DOK/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU – Terus bertambahnya pasien Covid-19, membuat sejumlah rumah sakit kelimpungan. RSD Idaman Banjarbaru misalnya sampai harus menutup pelayanan IGD dari pasien umum lantaran banyaknya pasien virus corona yang harus ditangani.

"Sabtu (4/7) siang sampai Minggu (5/7), atau sekitar 36 jam IGD tidak menerima pasien non Covid-19. Hanya terkait kebidanan yang bisa kami terima," kata Kabid Pelayanan RSD Idaman, dr Ani Rusmila.

Namun, dia mengungkapkan, Senin (6/7) pagi IGD bisa kembali menerima pasien non Covid-19. Setelah mereka melakukan penguraian pasien, dengan cara merujuk ke rumah sakit lain. "Jalan satu-satunya dengan merujuk pasien ke RS lain, karena bed di IGD saat itu penuh untuk menidurkan pasien Covid-19," ungkapnya.

Ani menegaskan, penutupan layanan non Covid-19 hanya dilakukan di IGD. Sementara layanan lainnya, seperti pengobatan rawat jalan masih dibuka. "Pokoknya yang selain IGD, tetap jalan. Karena yang dirawat jalan 'kan masih bisa menunggu sambil duduk," tegasnya.

Lalu bagaimana dengan kapasitas untuk pasien Covid-19? Dia mengungkapkan, kemarin ruangan untuk pasien virus corona masih penuh. Sehingga, dua pasien masih harus dirawat di IGD. "Ada 35 pasien Covid-19 yang kami rawat. Dua masih di IGD, karena kapasitas ruangan untuk Covid-19 cuma 33 orang," ungkapnya.

Disampaikannya, akhir-akhir ini ruang khusus Covid-19 di RSD Idaman Banjarbaru memang selalu penuh. Karena, setiap hari pasien terus bertambah. "Pasien datang dan pergi, silih berganti. Jadi, ruangan tidak pernah kosong. Kalau kami tidak mampu menampung, maka pasien dirujuk ke rumah sakit lain," ucapnya.

Akan tetapi, sebelum dirujuk dia menuturkan, pasien harus ditangani terlebihdahulu di IGD selama dua sampai tiga jam. Tidak bisa langsung dipindahkan ke rumah sakit lain. "Ini yang membuat IGD jadi penuh. Karena, sebelum merujuk pasien ke rumah sakit lain, harus kita tangani dulu," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Pelayanan Medik, dr Hj Siti Ningsih mengatakan, jika terjadi pengulangan masalah pasien Covid-19 over kapasitas. Maka pihaknya akan melakukan tindakan yang sama seperti sebelumnya: menghentikan sementara penerimaan pasien non Covid-19. “Daripada dipaksakan dan membahayakan pasien maupun petugas,” ucap Siti.

Petugas RSD Idaman sendiri menurutnya sudah berupaya penuh untuk mengatur agar tidak terjadi penumpukan pasien Covid-19, sehingga pelayanan dapat normal.

Hal ini dibuktikan dengan penguraian yang dilakukan kepada pasien dalam pengawasan atau PDP pada Sabtu (4/7) lalu. “IGD Sabtu tadi penuh, karena ada 9 pasien masuk. Nah satu dirujuk ke RS Bhayangkara. Satu lagi rawat jalan, 4 masuk ruang perawatan dan ditambah 1 meninggal,” rincinya.

Meski begitu, diterangkannya saat ini masih tersisa 2 PDP lagi di IGD yang sampai kemarin masih menunggu kamar. Namun keadaan masih bisa diatasi hingga tidak mengganggu pelayanan umum.

Sementara itu, Direktur RSUD Mohammad Ansyari Saleh Banjarmasin, Izaak Zoelkarnaen menegaskan meski pasien bertambah, namun masih ada tersedia tempat tidur bagi pasien baru. Hingga kemarin ada 70 pasien Covid-19 yang dirawat sementara, tempat tidur yang tersedia sebanyak 120 unit. “Seiring rumah sakit rujukan di daerah sudah bisa dan ada ruang isolasi sendiri. Di tempat kami tak lagi membeludak,” terang Izaak kemarin. 

Sebanyak 120 tempat tidur itu tambahnya, belum gedung Alexandri yang saat ini tengah disiapkan untuk perawatan pasien Covid-19. Di gedung ini bebernya, ada tiga dari empat lantai yang akan difungsikan untuk perawatan pasien Covid-19.

Sementara dilantai dasarnya, disiapkan rungan ICU dan IGD untuk pasien Covid-19. Tiga lantai yang difungsikan untuk perawatan terangnya, akan dilengkapi sebanyak 105 tempat tidur. “Tiap lantai ada sebanyak 35 tempat tidur. Ini belum difungsikan. Tapi saya berharap tak terisi pasien Covid-19,” tukasnya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X