DUH SEDIHNYA..!! Maskapai Mulai Kurangi Karyawan

- Selasa, 7 Juli 2020 | 11:00 WIB
KURANGI KARYAWAN: Pesawat Lion Air saat parkir di Bandara Internasional Syamsudin Noor, beberapa waktu lalu. Maskapai berlambang kepala singa ini melakukan pengurangan karyawan, lantaran lesunya industri perhubungan udara di tengah pandemi Covid-19. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN
KURANGI KARYAWAN: Pesawat Lion Air saat parkir di Bandara Internasional Syamsudin Noor, beberapa waktu lalu. Maskapai berlambang kepala singa ini melakukan pengurangan karyawan, lantaran lesunya industri perhubungan udara di tengah pandemi Covid-19. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Pandemi Covid-19 telah memukul berbagai sektor kehidupan, termasuk industri perhubungan udara. Sebagai bentuk efisiensi keuangan perusahaan, sejumlah maskapai mulai melakukan pengurangan karyawan. Salah satunya, Lion Air Grup.

Namun, pengurangan yang mereka lakukan bukan PHK. Melainkan tidak memperpanjang kontrak karyawan yang sudah habis. Total, ada sekitar 2.600 karyawan Lion Air Group yang kontraknya habis dan tidak diperpanjang.

Banyaknya karyawan yang dipangkas, ternyata dampaknya sampai ke Lion Air Area Banjarmasin. Belasan karyawan mereka masuk dalam daftar ribuan pekerja Lion Air Group yang kontraknya tidak diperpanjang.

"Karyawan kami ada 11 orang yang kontraknya tidak diperpanjang,"kata Area Manager Lion Air Banjarmasin, Agung Purnama kepada Radar Banjarmasin, (6/7).

Dia mengungkapkan, pengurangan karyawan dilakukan lantaran tidak maksimalnya operasional di masa pandemi Covid-19. "Tapi, karyawan-karyawan tersebut akan dipanggil kembali jika situasi sudah normal kembali," ungkapnya.

Penerbangan Lion Air di Bandara Internasional Syamsudin Noor sendiri, menurut Agung secara perlahan sudah mulai ada peningkatan. Lantaran, terus bertambahnya jumlah penumpang.

Maskapai berlambang kepala singa ini sebelumnya hanya melayani rute Jakarta, Surabaya dan Balikpapan. Namun, sekarang juga membuka rute ke Balikpapan, Semarang, Makassar dan Kotabaru. "Bahkan, rute ke Jakarta dan Surabaya bisa dua sampai tiga kali terbang setiap harinya," ujar Agung.

Dia menduga, jumlah penumpang mengalami peningkatan lantaran adanya kebijakan penambahan kapasitas penumpang di dalam pesawat. "Bulan Mei tadi, kapasitas pesawat 50 persen. Sedangkan bulan Juni ini 70 persen," bebernya.

Sementara itu, Corporate Communication Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro menjelaskan, Lion Air Group sedang berada di masa sulit sebagai dampak Covid-19. Serta, telah memberikan dampak luar biasa yang mengakibatkan situasi penuh ketidakpastian.

"Keputusan berat (pengurangan karyawan) diambil dengan tujuan utama sebagai strategi mempertahankan kelangsungan bisnis, agar perusahaan tetap terjaga," jelasnya.

Dia menuturkan, sejak beroperasi kembali secara bertahap, Lion Air Group rata-rata mengoperasikan 10-15 persen dari kapasitas normal sebelumnya, yakni rata-rata 1.400-1.600 penerbangan per hari.

"Pada tahun ini, pandemi Covid-19 menjadikan industri penerbangan mati suri atau tidak beroperasi normal di jaringan domestik dan internasional. Sementara, biaya-biaya yang harus ditanggung tanpa beroperasi masih cukup besar, sehingga menimbulkan kesulitan yang sangat berat," ujar Danang.

Namun, dia menyampaikan, pihaknya berencana, apabila di waktu mendatang kondisi perusahaan kembali pulih dan lebih baik secara bisnis, operasional, serta pendapatan. Maka karyawan yang tidak diperpanjang kontrak kerja akan diprioritaskan untuk memiliki kesempatan kembali bekerja di Lion Air Group.

Danang mengucapkan terima kasih atas dukungan seluruh karyawan dan dari berbagai pihak hingga sampai saat ini masih beroperasi, dengan harapan pandemi Covid-19 segera berakhir, sehingga operasional dan layanan penerbangan normal kembali.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB

Desa Wisata Pela Semakin Dikenal

Selasa, 16 April 2024 | 11:50 WIB

Pekerjaan Rumah Gubernur Kaltim

Selasa, 16 April 2024 | 09:51 WIB

Usulkan Budi Daya Madu Kelulut dan Tata Boga

Selasa, 16 April 2024 | 09:02 WIB
X