Sampai hari ini, masih ada orang yang meremehkan virus corona. Untuk itulah Siti Aminah, seorang tenaga kesehatan (nakes) asal Hulu Sungai Utara berbagi kisah selama menjalani karantina hingga dinyatakan sembuh.
-- Oleh: Muhammad Akbar, Amuntai --
Sehari-hari, Siti Aminah adalah tenaga kesehatan di Puskesmas Alabio Kecamatan Sungai Pandan yang sempat menjalani karantina di Bapelkes, Kota Banjarbaru.
Aminah berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) namun positif Covid-19. Saat di vonis positif Aminah sungguh kaget dan bertanya-tanya, kok bisa?
“Ketika ikut rapid test untuk ASN Pemkab HSU, ternyata reaktif dan dilanjutkan dengan swab tes ternyata positif,” ujarnya.
Aminah mengaku terpukul, sebab stigma Covid-19 terlanjur buruk di mata masyarakat. Ia pun memikirkan efek pada keluarganya.
"Sempat tidak percaya, bermacam perasaan ada dalam diri saya saat itu," ujar Aminah yang mengaku selalu mengikuti protokol kesehatan dan melengkapi diri dengan Alat Pelindung Diri (APD) saat bertugas.
Namun dirinya sadar ini risiko tugas, berinteraksi langsung dengan orang, termasuk kemungkinan bertemu orang tanpa gejala yang terpapar virus.
“Covid-19 dapat menular dari orang tanpa gejala apapun. Bagi seseorang dengan daya tahan tubuh prima hal ini tidak memengaruhi aktivitas tubuhnya. Tapi dampak buruk akan ditimbulkannya sangat besar kepada orang lain ketika beraktivitas sosial, sebab menjadi vektor penyebaran,” ujarnya.
Selama karantina di Bapelkes, setiap hari ada kegiatan, mulai seperti senam pagi dan mengonsumsi makanan yang mengandung gizi tinggi.
"Kami tetap masih bisa berkomunikasi dengan keluarga. Setelah sembuh setelah dilakukan swab test kembali," ungkapnya.
Terakhir, Aminah mengharap seluruh masyarakat supaya tidak menganggap remeh Covid-19, sehingga mengabaikan protokol kesehatan dan tidak menghiraukan kesehatan diri sendiri. (mar/bin/ema)
