BANJARMASIN - Selain pagebluk COVID-19, masyarakat Banjarmasin juga harus mewaspadai Demam Berdarah Dengue (DBD).
Data Dinas Kesehatan Banjarmasin, sejak Januari hingga April tadi mencatat 36 kasus. Menginjak Juli, bertambah dua orang menjadi 38 kasus.
Kepala Dinkes Banjarmasin, Machli Riyadi mengatakan, sudah dua pasien DBD yang meninggal dunia. Maka ia mengimbau masyarakat tak menyepelakan ancaman penyakit dari gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut.
"Kami sudah fogging atau pengasapan di 38 lokasi di dua kecamatan. Di wilayah Kecamatan Banjarmasin utara dan Selatan," bebernya, kemarin (7/7).
Kemudian, Machli juga berpesan perlunya gotong-royong warga, mengingat fogging hanya membunuh nyamuk dewasa.
"Sementara jentik-jentik nyamuk tetap aman. Jadi, warga harus bergotong-royong memberantas jentik-jentik nyamuk di sarangnya," bebernya
Rumus lama masih efektif. Yakni 3M. Menguras tempat penampungan air, menutup rapat penampungan air, mengubur atau mendaur ulang kembali barang bekas. Terutama botol minuman.
"DBD ini sangat perlu diwaspadai juga. Karena bila terlambat penanganannya, DBD juga dapat menyebabkan kematian," tuntasnya. (war/fud/ema)