BANJARMASIN - Kiper Barito Putera, Aditya Harlan kini menjadi pemain terlama di tim. Bahkan merasakan tempaan pelatih hingga lima kali.
Mulai dari era Salahudin yang membawa Barito kembali promosi ke kasta tertinggi di ISL 2013 hingga akhirnya kini dipegang Djajang Nurjaman atau Djanur mulai musim lalu.
Adit bercerita pengalamannya saat ditangani lima juru taktik tersebut. "Saya beruntung pernah dilatih oleh pelatih top. Pertama Coach Salahudin yang identik dengan latihan fisiknya. Saat itu kami latihan fisik tapi 2013 kami ditakuti, jadi kuda hitam," tuturnya.
"Terus 2015 kebetulan kami dipegang oleh Coach Milo (Milomir Seslija). Dia pelatih dengan karakter Eropa," kata Adit melanjutkan.
Berlanjut ke 2017, tim berjulukan The Yellow Rivers itu diarsiteki oleh pelatih paling berprestasi di Liga Indonesia, Jacksen F Tiago (tiga gelar juara). "Masuknya Coach Jakcsen membawa aura juara dari Persipura. Musim 2017, kami signifikan di papan atas. Pada 2018, malah kami peringkat satu," ujarnya.
Namun, nama besar Jacksen seolah tak berlaku di Banjarmasin. Gara-gara tak bisa mengatrol prestasi Barito Putera. "Pada 2019, kami mengalami penurunan. Saya tak tahu penyebabnya apa. Pelatih diganti Coach Yunan (Helmi). Beliau bisa mengangkat performa sedikit demi sidikit," ujar Adit.
"Masuk Coach Djanur (2019 akhir) untuk menyelamatkan Barito Putera dari zona merah. Menurut saya itu seru, melihat bagaimana cara seorang pelatih mengangkat mental pemain di zona degradasi," katanya.(bir/dye/ema)