Pemuda Tapin Distribusikan Paket Sembako ke Penerima Manfaat; Prosesnya akan Difilimkan

- Jumat, 10 Juli 2020 | 15:00 WIB
BERBAGI: Volunteer KUN Humanity System Tapin, langsung ke rumah warga untuk mendistribusikan sembako. | Foto: Rasidi Fadli/Radar Banjarmasin
BERBAGI: Volunteer KUN Humanity System Tapin, langsung ke rumah warga untuk mendistribusikan sembako. | Foto: Rasidi Fadli/Radar Banjarmasin

Ada tiga wilayah yang disisir oleh para pemuda Kabupaten Tapin untuk pendistribusian logistik. Wilayah perkotaan, pegunungan dan pesisir sungai.

-- Oleh: RASIDI FADLI, Rantau --

Tidak mudah untuk menyusuri tiga wilayah tersebut. Selain jaraknya yang lumayan jauh, sebagian merupakan Desa yang kategori tertinggal di Kabupaten Tapin. Tepatnya wilayah pesisir sungai.

Tiga Desa yang tertinggal, yakni Desa Sungai Salai dan Desa Sungai Salai Hilir Kecamatan Candi Laras Utara serta Desa Pabaungan Pantai Kecamatan Candi Laras Selatan.Untuk sampai ke tiga Desa ini. Harus menggunakan kapal penyeberangan.

Bahkan, para pemuda ini harus bermalam di Kantor Kepala Desa. "Menginap di kantor Desa harus kami lakukan, agar tidak kelelahan saat pendistribusian," ucap Hendra Gunawan, koordinator penyaluran sembako yang tergabung dalam Volunteer KUN Humanity System Kabupaten Tapin.

Karena, saat hari pertama pendistribusian di Desa Baramban dan Desa Miawa Kecamatan Piani serta Desa Rumintin Kecamatan Tapin Selatan, lelah menghampiri mereka.

"Dari pagi sampai sore, kami mendatangi rumah-rumah penerima manfaat di tiga Desa tersebut. Setelah selesai, kami kelelahan," tuturnya.

Dijelaskan pria yang akrab disapa Ogun ini, ada 100 paket sembako yang disalurkan. Dananya hasil dari penjualan souvernir produk dari KUN Humanity System berupa baju, jaket masker dan lain-lain serta donasi yang dikumpulkan.

"Kita juga mendapatkan bantuan dari Life France yang menjual produk makanan. Jadi, setiap pembelian makanan di sana, 1 Euro untuk didonasikan," tuturnya.

Dituturkan Ogun, KUN Humanity System merupakan yayasan. Kantor pusatnya berada di Bandung. Lahir setelah pemutaran film negeri dongeng.

"Bercerita tentang pendakian 7 gunung tertinggi di Indonesia. Kalau ingin melihat Indonesia lebih dekat, bisa nonton film ini," ucapnya.

Film negeri dongeng sendiri dikomersilkan. Artinya yang dapat menonton film ini harus membeli DVDnya atau bisa mendatangkan pembuatannya untuk nonton bareng.

"Dengan kita membeli atau mendatangkan mereka untuk nonton film. Secara tidak langsung ikut berdonasi," ceritanya.

Terkait pendistribusian sendiri. Menurut Ogun, yang menerima manfaat, merupakan orang yang benar-benar membutuhkan. Karena, sebelum pembagian mereka terlebih dahulu survei ke rumah mereka.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X