Dishub: Pendapatan KIR Berangsur Normal

- Sabtu, 11 Juli 2020 | 11:53 WIB
PERLAHAN: Pendapatan dari sektor pengujian KIR di Dishub Banjarbaru sudah berangsur normal. | FOTO: DISHUB BANJARBARU FOR RADAR BANJARMASIN
PERLAHAN: Pendapatan dari sektor pengujian KIR di Dishub Banjarbaru sudah berangsur normal. | FOTO: DISHUB BANJARBARU FOR RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Sempat anjlok hingga mencapai 50 persen karena dihantam pagebluk Covid-19. Kini pendapatan daerah dari sektor retribusi pengujian KIR kendaraan angkutan penumpang dan barang di Dishub Banjarbaru mulai bernafas teratur.

Dari data Dinas Perhubungan (Kota) Kota Banjarbaru yang terbaru. Sejak bulan Juni 2020 lalu, pendapatan retribusi dari KIR terus mengalami peningkatan yang cukup banyak.

Kepala UPT Pengujian dan Perbengkalan Kendaraan Bermotor (PPKB), Magi merinci bahwa pendapatan mereka di sektor pengujian KIR di periode April hingga Mei jauh dari target.

"Untuk bulan Mei itu pendapatan kita hanya 21 juta rupiah. Tapi untuk bulan Juni pendapatan kita mulai naik menjadi 31 juta rupiah. Ini bahkan mencapai target normal yakni 36 juta rupiah," kata Magi.

Perubahan kebijakan selama pandemi kata Magi sangat berdampak. Khususnya dalam hal ini sebutnya dari sektor pengujian KIR katanya dipengaruhi besar oleh armada-armada milik korporasi.

Dari data pihaknya, dari total kurang lebih 300-400 armada perbulannya. Angka tersebut sangat didominasi armada milik korporasi. Dan uniknya sebagian terangnya punya kantor atau garasi di luar Banjarbaru meskipun pengujian KIR nya tetap harus dilakukan di Kota Idaman sesuai domisili STNK.

"Sekarang perusahaan mulai beroperasi lagi, sehingga armada-armada yang sebelumnya tidak dioperasikan kini mulai jalan dan bisa melintas di Banjarbaru. Otomatis ini berpengaruh dengan pendapatan di pengujian KIR kita," urainya.

Namun, ia juga menyebut selain ada korporasi yang tidak beroperasi sementara. Sebagian perusahaan kata Magi bahkan bangkrut karena hantaman pandemi. Hal ini pun ujarnya juga turut memengaruhi jumlah penguji KIR dari sektor perusahaan.

Lantas, apakah peningkatan pendapatan di satu bulan terakhir  bisa mendekatkan dengan target PAD tahun 2020? Magi mengatakan bahwa pihaknya sebelumnya sudah meminta ada penurunan target PAD dikarenakan situasi pandemi.

"Memang mulai normal, tapi pandemi ini belum bisa dipastikan kapan berakhir. Jadi kita minta ada penurunan target, yang semula 408 juta rupiah menjadi 325 juta rupiah. Target ini optimistis bisa kita kejar," jawabnya.

Karena masih di situasi pandemi, protokol pengujian KIR kata Magi tetap diberlakukan. Termasuk soal kebijakan hanya ada satu pengemudi untuk satu unit serta menerapkan protokol pencegahan seperti wajib masker dan mencuci tangan di lokasi pengujian.

Sebagai informasi, pengujian kir kendaraan angkutan barang dan penumpang sendiri dilakukan setiap enam bulan sekali untuk satu unit armada. Adapun, besaran tarif sekali pengujian berkisar dari Rp. 70.000. Dalam satu bulan, UPT PPKB bisa melayani sampai 300-500 unit dan satu tahun mencapai 6000 unit. (rvn/bin/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X