Wasiat Guru Abul Kepada Jemaah dan Keluarga: Salat Berjemaah dan Jangan Putus Menuntut Ilmu

- Senin, 13 Juli 2020 | 10:31 WIB
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

BANJARBARU - Cuaca mendung menghiasi langit Kota Banjarbaru sejak pagi Minggu (12/7). Temaram ini seakan menjadi ungkapan bahwa Kota Idaman berduka. Sosok ulama kharismatik di Banjarbaru, KH Abul Hasan berpulang.

Pendakwah yang akrab disapa Guru Abul menutup usia pada Minggu (12/7) pukul 12.15 Wita. Beliau berpulang di usia 63 tahun karena sakit dan kondisi kesehatannya terus menurun.

Guru Abul mengasuh Majelis Taklim Darul Ihsan di Kemuning Banjarbaru, majelisnya selalu dibanjiri jemaah. Ia juga kerap mengisi ceramah rutin di masjid dan musala di Kota Banjarbaru. Termasuk di Masjid Agung Al Munawwarah Jln Trikora.

Salah satu jemaah, Fakhrudin mengaku sangat kehilangan sosok Guru Abul yang menurutnya sosok ulama yang dekat dengan jemaah.

"Ini kabar duka bagi kami, tetapi Allah lebih sayang dengan beliau. Yang paling saya ingat, sosoknya sangat menekankan untuk jangan menyerah menuntut ilmu ketika berdakwah," kata warga Mentaos Banjarbaru ini.

Prosesi pemakaman sendiri disiapkan di kompleks Majelis Talim Darul Ihsan selepas salat Isya, Minggu (12/7) malam. Sejak siang hingga sore ketika prosesi salat jenazah, jemaah terus mengalir untuk bertakziah.

Syahdi Hidayat atas nama keluarga bercerita, sebelum akhir hayatnya. Guru Abul selalu menyempatkan untuk memberi ceramah.

"Terakhir ketika malam Selasa (7/7) beliau mengisi pengajian di Masjid Agung. Jadi memang beliau banyak mengasuh pengajian, banyak jemaahnya, dan kita tahu beliau sangat istiqomah dalam melaksanakan majelis," kata Syahdi kepada Radar Banjarmasin kemarin.

Adapun pesan yang sering disampaikan Guru Abul kepada jemaah menurut Syahdi adalah tentang pentingnya dan keutamaan salat berjemaah.

"Sering tekankan jangan meninggalkan salat berjemaah. Selain itu, beliau juga selalu menyampaikan agar jangan sampai putus menuntut ilmu selama hidup," kenangnya.

Guru Abul kata Syahdi sudah belasan tahun mengisi pengajian di Kompleks Majelis Taklim Darul Ihsan. Ia meninggalkan enam anak, yakni empat orang putri dan dua orang putra.

Ahmad Alwi Hasan, putra kelima Guru Abul juga mengatakan, ayahandanya sangat tegas ketika mendidik buah hatinya maupun jemaahnya. Salah satu didikan almarhum yang sangat berkenang dan selalu disampaikan katanya soal melaksanakan ibadah secara bersama-sama atau berjemaah.

"Salat berjemaah itu selalu yang abah (ayah) tekankan kepada kami. Dari kecil kami dididik untuk salat jemaah. Beliau juga selalu memprioritaskan untuk mengikuti atau mengisi penggajian, hampir setiap hari," ujarnya.

Selepas kepergian Guru Abul, nantinya Majelis Darul Ihsan tetap akan digelar. Sebab menurut Syahdi maupun Ahmad Alwi Hasan, keluarga besar Guru Abul punya latar belakang keluarga ulama.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X