Tak Sempat Selamatkan Isi Rumah, Banjir Rendam Pelaihari dan Satui

- Senin, 13 Juli 2020 | 15:30 WIB
SELAMATKAN PUPUK: Warga Desa Asam-Asam Kecamatan Jorong menyelamatkan barang setelah dilanda banjir, Minggu kemarin. | FOTO: ARDIAN HAIRIANSYAH/RADAR BANJARMASIN
SELAMATKAN PUPUK: Warga Desa Asam-Asam Kecamatan Jorong menyelamatkan barang setelah dilanda banjir, Minggu kemarin. | FOTO: ARDIAN HAIRIANSYAH/RADAR BANJARMASIN

PELAIHARI - Nurhimat terkaget-kaget melihat air masuk dengan cepat dan langsung menggenangi rumahnya di Komplek Parit RT 27 No Kelurahan Angsau Kecamatan Pelaihari, Sabtu siang tadi.

“Saya tidak dapat lagi memikirkan harta benda, karena keluarga disini banyak yang masih anak-anak,” celetuk salah satu anggota keluarga Nurhimat.

Barang-barangnya seperti pakaian, surat-surat berharga dan peralatan elektronik dengan cepat tenggelam oleh air yang setingkat ketinggian leher orang dewasa.

Antonius Jaka, tetangganya juga bernasib sama. Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tala ini tak menduga banjir akan terjadi.

Ini adalah banjir yang merupakan yang keduakali sejak tahun 2006 lalu. “Kalau yang ini datang cepat dan berlalu cepat,” ucapnya.

Kepala BPBD Kabupaten Tala M Kusri mengatakan ada 1.577 rumah dan 5.935 jiwa korban banjir yang tersebar di Kecamatan Pelaihari, Kecamatan Bajuin, Kecamatan Kintap dan Kecamatan Batu Ampar. Yang paling parah berada di Kecamatan Pelaihari.

BPBD Tala kini melakukan evakuasi korban bersama instansi terkait seperti jajaran TNI, Polri, Pemkab Tala serta relawan dan masyarakat. Sebuah tenda dapur di Jalan Datu Daim telah didirikan. Bantuan seperti mie instan, telur, air mineral dan minyak goreng juga disitribusikan.

Kapolres Tala AKBP Cuncun Kurniadi SIK membantah banjir akibat lubang atau bekas galian yang jebol di kawasan gunung. “Tidak ada itu bekas lubang atau yang lain penyebab banjir ini, dan yang pasti curah hujan cukup tinggi," ucapnya.

Curah hujan yang tinggi juga membuat Desa Asam-Asam Kecamatan Jorong terendam banjir sehari kemudian. Ratusan rumah terendam pada Minggu (11/7) sekitar pukul 14.00 wita. Camat Jorong Alfan mengatakan korban yang rumahnya terendam menginap di rumah keluarga yang tidak terdampak banjir.

Banjir yang melanda beberapa wilayah di Kota Pelaihari ini sempat memutus arus lalulintas dari dan menuju Kabupaten Tanah Bumbu. Lokasi jalan itu berada di simpang dan jembatan Parit Kota Pelaihari. Pengemudi mobil dan pengendara motor dialihkan ke Perkantoran bupati langsung ke simpang tiga sarang halang.

Jalan putus juga terjadi di Rt 6 Desa Damit Hulu Kecamatan Batu Ampar dan di RT 6 Desa Galam Kecamatan Bajuin. Selain itu, banjir juga mengakibatkan jembatan runtuh di Jalan Bajingah Kelurahan Sarang Halang.

 Direktur Merah Putih Hardiansyah menyesalkan lambannya instansi terkait dalam membuka pintu air hingga aliran sungai yang sudah di siring tidak dapat lagi menampung. “Mohon dinas terkait memperhatikan ini,” tutupnya.

Banjir tak hanya melanda Tanah Laut, tetapi juga merendam daerah tetangganya Tanah Bumbu. Ada dua desa di pinggiran Sungai Satui yang warganya terpaksa mengungsi karena banjir. Desa-desa itu adalah Desa Sinar Bulan dan Desa Sungai Danau.

“Pagi sekitar pukul 08.00 Wita, debit air sungai satui mulai meluap akibat curah hujan tinggi yang terjadi dalam beberapa hari ini,” ujar Kepala BPBD Tanbu Eryant Rais, kepada Radar Banjarmasin, kemarin sore.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X