PELAIHARI- Bupati Tanah Laut (Tala) Sukamta tidak hanya melihat langsung kondisi banjir saat kejadian saja, namun pasca banjir pun dirinya terus memantau, hal ini dibuktikan dengan terjun lansung ke lokasi banjir, Minggu (12/7) kemarin.
Saat melakukan peninjauan, Sukamta didampingi Kapolres Tala AKBP Cuncun Kurniadi SIK, dan Kepala Kejaksaan Negeri Pelaihari Abdul Rahman, untuk melihat langsung kondisi banjir di beberapa titik.
Saat meninjau lokasi pasca banjir, dirinya mengatakan, banjir kali ini merupakan banjir yang cukup besar di Kota Pelaihari, bahkan ada salah satu jembatan terputus di wilayah Kelurahan Sarang Halang yang menghubungkan Jalan Pasar Hewan dengan Jalan Bajingah. "Meski begitu, air sudah cenderung surut," ujar Kamta.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tala, diketahui ada 1.349 rumah yang terendam banjir dari 1.535 kepala keluarga.
Saat dikonfirmasi, Kepala BPBD Kabupaten Tala M Kusri berdasarkan laporan yang diberikan, ada 1577 rumah dan 5935 jiwa menjadi korban banjir yang tersebar di Kecamatan Pelaihari, Kecamatan Bajuin, Kecamatan Kintap dan Kecamatan Batu Ampar. Dan yang paling parah berada di Kecamatan Pelaihari.
Akibat banjir ini, jalan putus di Rt 6 Desa Damit Hulu Kecamatan Batu Ampar, dan jalan terkikis di RT 6 Desa Galam Kecamatan Bajuin, serta jembatan runtuh di Jalan Bajingah Kelurahan Sarang Halang.
Untuk kerugian materi sementara, dialami warga Desa Kunyit Kecamatan Bajuin sebesar Rp363 juta, diantaranya ada 5 ekor sapi mati dan tanaman cabai, tomat, ubi jalar, jagung manis, dan buncis. “Kini banjir sudah berangsur surut,” ucapnya.
Pihak BPBD Tala kini melakukan upaya sejak terjadi banjir dengan melakukan evakuasi korban bersama instansi terkait seperti jajaran TNI, Polri, Pemkab Tala serta relawan dan masyarakat. Kemudian, melakukan pembuatan tenda dapur di Jalan Datu Daim dan berkoordinasi dengan Kodim 1009 Pelaihari, Polres Tala, PMI, dan Dinsos Tala. Dan juga pendistribusian bantuan, seperti mie instan, telur, air mineral dan minyak goreng. (ard/ram/ema)
