Siswa Belajar Empat Jam Sehari

- Rabu, 15 Juli 2020 | 10:59 WIB
KELAS JAUH: Guru SMAN 3 Banjarbaru memberikan materi ke para siswa baru secara daring dengan menggunakan aplikasi Zoom Meeting, kemarin. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN
KELAS JAUH: Guru SMAN 3 Banjarbaru memberikan materi ke para siswa baru secara daring dengan menggunakan aplikasi Zoom Meeting, kemarin. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Masih tingginya kasus Covid-19, Pemprov Kalsel memutuskan untuk kembali memperpanjang masa belajar dari rumah secara daring, bagi SMA, SMK dan SLB pada tahun ajaran 2020-2021.

Untuk memulai tahun ajaran baru, saat ini SMA sedang melaksanakan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). Yakni, dari tanggal 13 sampai 15 Juli 2020. Setelah sebelumnya digelar penerimaan peserta didik baru (PPDB).

Seperti halnya, SMAN 3 Banjarbaru. Kemarin (14/7) mereka melaksanakan MPLS hari kedua. Beda dengan tahun-tahun sebelumnya, MPLS dilakukan secara online dengan menggunakan aplikasi Zoom Meeting.

Kepala SMAN 3 Banjarbaru, M Sufiani mengatakan, MPLS digelar secara daring, karena berdasarkan petunjuk dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalsel.

"Nanti, saat mulai proses pembelajaran juga dilanjutkan dengan sistem online. Mungkin sampai waktu yang tidak ditentukan. Karena sampai pandemi Covid-19 selesai," katanya.

Menurutnya, sangat berisiko bagi sekolah dan para siswa apabila melaksanakan aktivitas belajar mengajar secara tatap muka ketika kasus Covid-19 masih tinggi. "Bahkan untuk zona hijau pun, saya rasa masih ada rasa takut. Apalagi kita yang berada di zona merah," ujarnya.

Dia mengungkapkan, guna menunjang proses sekolah secara online, pihaknya menggunakan aplikasi Zoom Meeting untuk memberikan materi pembelajaran ke para siswa. "Materi yang disampaikan guru sama dengan saat belajar di sekolah. Bedanya, siswa dan guru hanya bertatap muka lewat video," ungkapnya.

Selain itu, Sufiani menuturkan, pembelajaran sistem daring, waktu belajarnya juga lebih singkat dibandingkan secara luring. "Siswa diwajibkan belajar cuma empat jam per hari. Setiap kelas, belajar masing-masing dengan gurunya," tuturnya.

Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel M Yusuf Effendi membenarkan jika SMA, SMK dan SLB masih harus belajar secara online. "Ini sesuai dengan surat edaran kami pada tanggal 9 Juli, tentang penyelenggaraan kegiatan belajar dari rumah," bebernya.

Dia menjelaskan, sistem pembelajaran masih dilaksanakan melalui daring dikarenakan kasus Covid-19 di Kalsel masih tinggi. "Selain itu, berdasarkan data dan fakta yang dirilis gugus tugas bahwa Kalsel masih zona merah. Jadi, untuk menjaga kesehatan dan keselamatan peserta didik dan guru maka masih melanjutkan belajar dengan daring," jelasnya.

Di samping itu, Yusuf menyampaikan, pembelajaran dari rumah juga dalam upaya memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan tidak perlu mengukur ketercapaian kurikulum secara keseluruhan untuk kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik.

"Pembelajaran di rumah tidak hanya memfokuskan pada muatan akademik, melainkan juga memberikan pelajaran kecakapan hidup untuk menghindari penularan Covid-19. Misal, imbauan ke siswa tentang pentingnya pakai masker dan perilaku hidup bersih," ujarnya.

Agar siswa tidak jenuh, menurutnya harus ada peran orang tua untuk menciptakan suasana belajar di rumah agar tidak membosankan. "Jadi koordinasi dan kerjasama yang intensif antara satuan pendidikan dan orang tua untuk keberhasilan pembelajaran di rumah sangat lah penting," pungkasnya. (ris/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X