Disdik Setujui SLB Jadi Tempat Karantina

- Rabu, 15 Juli 2020 | 11:07 WIB
Sekolah Luar Biasa (SLB) C Negeri Pembina Liang Anggang. | Foto: kemdikbud.go.id
Sekolah Luar Biasa (SLB) C Negeri Pembina Liang Anggang. | Foto: kemdikbud.go.id

MELIHAT perkembangan kasus Covid-19 yang masih tinggi, Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Kalsel berencana menambah tempat karantina pasien. Ada dua gedung yang sedang disiapkan, yakni SPN Banjarbaru dan Sekolah Luar Biasa (SLB) C Negeri Pembina Liang Anggang.

Saat ini sendiri sudah ada empat tempat karantina khusus provinsi yang beroperasi, yaitu di Bapelkes Banjarbaru, BPSDMD Panglima Batur, Balai Diklat Ambulung, dan Asrama Haji.

Terkait bakal digunakannya gedung SLB untuk lokasi karantina Covid-19, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Provinsi Kalimantan Selatan, M Yusuf Effendi, mengatakan bahwa surat dari gugus tugas sudah mereka tindaklanjuti.

Yusuf mengatakan, pada dasarnya pihaknya setuju SLB menjadi tempat karantina. "Pertimbangannya, pertama karena saat ini siswanya belajar dari rumah. Kedua, di lokasi tersebut ada asrama atau ruang penginapan. Jadi itu yang bisa digunakan pihak penyewa," katanya.

Disebutkannya, sesuai surat balasan kepada gugus tugas Disdikbud Kalsel menyampaikan beberapa persyaratan yang harus dipertimbangkan. "Kami meminta adanya penyekat atau pembatas antara karantina dengan tempat guru. Karena, guru masih ada yang masuk 50 persen," sebutnya.

Di samping itu, Yusuf menuturkan, pihaknya juga meminta agar biaya operasional listrik dan air bersih dibayar oleh gugus tugas. "Karena nanti 'kan banyak yang menggunakannya," tuturnya.

Lebih lanjut Yusuf menyampaikan, selama ini pihaknya dibebankan pendapatan dari sewa menyewa tempat penginapan. Target pendapatan Rp55 juta per tahun. Sedangkan, saat ini pemasukan yang sudah disetorkan ke kas daerah di kisaran Rp3 jutaan.

"Terkait pendapatan ini, jika memang SLB digunakan sebagai karantina kami memberikan dua pilihan. Yang pertama dibayarkan oleh gugus tugas. Tapi, jika gugus tidak bisa membayar kami berharap target dihapus. Sebab, apabila aset tersebut sudah digunakan gugus maka tentu tidak ada pemasukan lagi," urainya.

Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Sahruddin, mengatakan pihaknya merancang SLB menjadi lokasi karantina Covid-19 lantaran bisa menampung 100 pasien.

Namun, dia mengungkapkan, untuk menggunakan SLB sebagai tempat karantina, tim gugas masih melihat perkembangan jumlah pasien Covid-19. Serta, menghitung biaya operasionalnya.

"Sekarang masih ada Asrama Haji yang masih bisa menerima pasien. Jika pasien terus bertambah, barulah SLB Pembina dan SPN juga dipakai," kata Sahruddin

Sebelumnya, Penanggungjawab Karantina Khusus Pemprov Kalsel, Sukamto mengatakan, empat tempat karantina Covid-19 yang ada saat ini dirasa masih kurang. Sehingga, pihaknya berencana membuka lagi di SPN dan SLB.

“Jumlah karantina kita saat ini ada 4, di Balai Diklat Ambulung, Bapelkes, BPSDMD Panglima Batur dan Asrama Haji. Kita mau menyiapkan lagi, yaitu SLB dan SPN,” ujarnya.

Sukamto menyebut, dua tempat tersebut sedang dalam tahap supervisi dan diprediksi akan selesai kurang dari dua pekan. “Ini baru menyusun mengatur bagaimana tempatnya, apa yang diperlukan. Mudah-mudahan kalau memang sudah ini (fix), biasanya kami tidak sampai dua minggu,” ungkapnya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X