Satpol PP Sidak HBI dan Grand, Mau Tegas tapi Maklum

- Kamis, 16 Juli 2020 | 11:04 WIB
HIBURAN NEW NORMAL: Menunggu tamu, para pemandu karaoke mengenakan masker dan kaca mata pelindung. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
HIBURAN NEW NORMAL: Menunggu tamu, para pemandu karaoke mengenakan masker dan kaca mata pelindung. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Satpol PP Banjarmasin menggelar inspeksi mendadak di dua tempat hiburan malam (THM), Selasa (14/7) malam. Nashville Pub n' Cafe di Hotel Banjarmasin Internasional (HBI) menjadi target pertama.

Menyusul dugaan pub disulap layaknya diskotek. Setelah media sosial dihebohkan video yang direkam di HBI, akhir pekan lalu.

Setiba di lokasi, sidak rupanya mendapat sambutan hangat General Manajer HBI, Eri Sudarisman. Praktis, razia itu lebih mirip kunjungan biasa.

Prosedur rutin dilaksanakan. Puluhan petugas menyisir setiap ruangan. Memeriksa dengan teliti pub. Di dalam, terdengar musik mengentak.

Petugas juga memeriksa diskotek di lantai lima. Hasilnya, diskotek memang tidak beroperasi alias tutup. Tapi kesimpulannya, kedisiplinan protokol kesehatan masih minim. Banyak pengunjung yang mengabaikan.

Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar Banjarmasin, Fathurrahim juga menyaksikan sendiri adanya pengunjung yang tidak mengenakan masker.

"Tadi semua sama-sama menyaksikan bahwa diskotek HBI memang tutup. Tapi pubnya beroperasi. Karena musik yang diputar hampir mirip musik disko, jadi kami tegur. Musiknya yang santai-santai saja. Kalau bisa putar lagu daerah," ujarnya.

Menurutnya, pub lebih pas buat bersantai. Bukan untuk bergoyang dan berjingkrak. Dia juga meminta tata penerangan yang lebih baik.

"Kami sarankan kepada manajer untuk mengubah komposisi musiknya. Kemudian, lampunya juga masih remang-remang. Mudah-mudahan bisa ditaati," tambahnya.

Sementara itu, Eri kembali membantah. Kabar bahwa HBI menyulap pub menjadi diskotek adalah keliru. Salah paham karena konsep pub memang tak jauh berbeda dengan diskotek.

"Pub dibuka dengan musik band dulu, setelah itu baru dimainkan musik progresif," jelasnya.

Soal protokol kesehatan, menurutnya sudah diterapkan sejak pintu masuk hingga di dalam ruangan. Diakuinya masih banyak kekurangan, dia menjamin bakal menjadi bahan evaluasi.

Dari Jalan Ahmad Yani, rombongan sidak bergeser ke Grand Discotheque di Jalan Pangeran Antasari. Sama seperti sebelumnya, aula diskotek dan ruang karaoke diperiksa.

Di sini, musik juga diputar kencang, tapi masih sepi pengunjung. Pengelola mengatakan bahwa diskotek belum dibuka. Yang ramai baru ruang karaoke.

Halaman:

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X