Dari Jalan Ahmad Yani, rombongan sidak bergeser ke Grand Discotheque di Jalan Pangeran Antasari. Sama seperti sebelumnya, aula diskotek dan ruang karaoke diperiksa.
Di sini, musik juga diputar kencang, tapi masih sepi pengunjung. Pengelola mengatakan bahwa diskotek belum dibuka. Yang ramai baru ruang karaoke.
Namun, Fathurrahim mencium gelagat lain. Di lobi, tepatnya di tempat reservasi, ditemukan es batu cukup banyak. Dia curiga bahwa diskotek sempat hendak buka, tapi keburu petugas berdatangan.
"Kami menaati hasil pertemuan bersama pemko. Baik dalam menjalankan protokol kesehatan hingga menahan operasional diskotek," beber General Manajer Grand, Khairul Umam.
Dari dua THM yang disidak, Fathurrahim meminta agar tempat duduk di pub atau karaoke harus memenuhi protokol.
Sebab, dari kedua tempat yang disidak, ia tak menemukan tanda silang atau pembatas jarak di deretan kursi yang tersedia.