BANJARMASIN - Meski DPR RI urung membahas Rancangan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja, aksi penolakan tak berarti surut.
Di Banjarmasin, kemarin (16/7) sore, mahasiswa dari berbagai kampus yang tergabung dalam Fraksi Rakyat Indonesia (FRI) Kalsel menggelar mimbas bebas di perempatan Jalan Lambung Mangkurat.
Mimbar bebas diisi pembacaan puisi dan orasi. Dalam aksinya, mahasiswa juga membentangkan spanduk protes. Membanggikan brosur kepada pengendara yang melintas.
Mahasiswa melihat pelanggaran hukum, kemanusiaan dan lingkungan dalam poin-poin Omnibus Law.
"Memang pembahasannya ditunda, tapi besok atau lusa kita tidak pernah tahu," ujar koordinator aksi, Ahmad Fauzi.
Fauzi menegaskan, mahasiswa akan mengawal sampai RUU ini dihapuskan. Tidak sekadar ditunda.
"Kami akan kawal terus sampai DPR menghentikan pembahasan," tegas anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Albanjari tersebut.
Aksi itu mendapat pengamanan ketat dari ratusan aparat. "Kami menurunkan 350 personel," kata Kapolresta Banjarmasin, Kombes Pol Rachmat Hendrawan.
Perwira tiga melati di pundak ini sengaja memantau langsung. Dia khawatir aksi disusupi oknum perusuh. “Demi mencegah penyusupan yang bisa menimbulkan kekacauan, tapi sejauh ini kondusif,” pungkasnya. (gmp/at/fud)
